Manado (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Manado mulai melaksanakan pendidikan vokasi sesuai instruksi dan penegasan Presiden RI Joko Widodo.
"Khusus untuk Manado, ada dua sekolah yang ditunjuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang melibatkan dunia usaha," kata kepala Dinas Pendidikan Manado Corry Tendean, di Manado, Kamis.
Tendean mengatakan, dua sekolah yang diverifikasi dan ditunjuk untuk melaksanakan pendidikan vokasi di Manado adalah SMK Negeri I dan SMK Negeri III Manado, sebab dianggap memenuhi persyaratan.
Kedua sekolah tersebut kata Tendean memiliki jurusan untuk pendidikan vokasi seperti usaha perjalanan wisata, boga dan administrasi perkantoran sehingga langsung digandeng dunia usaha.
Menurut Tendean, untuk melaksanakan pendidikan vokasi tersebut, sumber daya manusia dan infrastruktur SMK Negeri I dan III dinilai paling siap sehingga dapat melaksanakan sesuai dengan ketentuan dari pusat.
Dia mengakui memang di Manado ada lebih dari delapan SMK negeri maupun swasta, namun baru sekolah kejuruan tersebut yang memenuhi persyaratan, sebab sudah menjalin kerja sama dengan dunia usaha.
Tendean juga mengatakan, meskipun nanti yang mengurus dan mengatur lembaga pendidikan SMA/sederajat akan menjadi tanggung jawab provinsi, mulai 1 Oktober 2016, tetapi pendidikan vokasi tetap berjalan sesuai rencana.
"Karena itu adalah program dari pusat dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah baik kabupaten/kota maupun proivinsi di SMK yang memenuhi persyaratan, yang ditetapkan pusat," katanya.
Diapun menambahkan di Manado pendidikan vokasi juga ada yang dilaksanakan oleh pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dalam pengawasan Dinas Pendidikan setempat.
Di PKBM, kata Tendean, para peserta yang belajar, juga diberikan pendidikan vokasi, dengan penajaman pada keahlian dan kemampuan mereka pada hal tertentu sehingga dapat diterima bekerja begitu selesai mengikuti pendidikan di PKBM.
Kepala SMK III Manado, Rein Rumerung, mengatakan para siswa lulusan sekolah yang dipimpinnya, sudah ditunggu-tunggu, karena pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah hotel setempat.
"Jadi ketika siswa kami lulus langsung ditawari pekerjaan di sejumlah hotel berbintang di Manado, karena mereka praktik kerja di tempat-tempat tersebut, dan kemampuannya sudah teruji," katanya.
Ketika mereka lulus katanya, langsung terserap sebagai tenaga kerja di tempat praktik kerja semasa masih menjadi siswa di SMK III.
"Khusus untuk Manado, ada dua sekolah yang ditunjuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi yang melibatkan dunia usaha," kata kepala Dinas Pendidikan Manado Corry Tendean, di Manado, Kamis.
Tendean mengatakan, dua sekolah yang diverifikasi dan ditunjuk untuk melaksanakan pendidikan vokasi di Manado adalah SMK Negeri I dan SMK Negeri III Manado, sebab dianggap memenuhi persyaratan.
Kedua sekolah tersebut kata Tendean memiliki jurusan untuk pendidikan vokasi seperti usaha perjalanan wisata, boga dan administrasi perkantoran sehingga langsung digandeng dunia usaha.
Menurut Tendean, untuk melaksanakan pendidikan vokasi tersebut, sumber daya manusia dan infrastruktur SMK Negeri I dan III dinilai paling siap sehingga dapat melaksanakan sesuai dengan ketentuan dari pusat.
Dia mengakui memang di Manado ada lebih dari delapan SMK negeri maupun swasta, namun baru sekolah kejuruan tersebut yang memenuhi persyaratan, sebab sudah menjalin kerja sama dengan dunia usaha.
Tendean juga mengatakan, meskipun nanti yang mengurus dan mengatur lembaga pendidikan SMA/sederajat akan menjadi tanggung jawab provinsi, mulai 1 Oktober 2016, tetapi pendidikan vokasi tetap berjalan sesuai rencana.
"Karena itu adalah program dari pusat dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah baik kabupaten/kota maupun proivinsi di SMK yang memenuhi persyaratan, yang ditetapkan pusat," katanya.
Diapun menambahkan di Manado pendidikan vokasi juga ada yang dilaksanakan oleh pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dalam pengawasan Dinas Pendidikan setempat.
Di PKBM, kata Tendean, para peserta yang belajar, juga diberikan pendidikan vokasi, dengan penajaman pada keahlian dan kemampuan mereka pada hal tertentu sehingga dapat diterima bekerja begitu selesai mengikuti pendidikan di PKBM.
Kepala SMK III Manado, Rein Rumerung, mengatakan para siswa lulusan sekolah yang dipimpinnya, sudah ditunggu-tunggu, karena pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah hotel setempat.
"Jadi ketika siswa kami lulus langsung ditawari pekerjaan di sejumlah hotel berbintang di Manado, karena mereka praktik kerja di tempat-tempat tersebut, dan kemampuannya sudah teruji," katanya.
Ketika mereka lulus katanya, langsung terserap sebagai tenaga kerja di tempat praktik kerja semasa masih menjadi siswa di SMK III.