Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim penyelidik Kejaksaan Negeri Makassar mulai melakukan pengumpulan data dan bahan keterangan (puldata dan pulbaket) dengan memeriksa sejumlah dokumen terkait proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan ruang kantor SMP Negeri 12 Makassar.

"Tim sudah turun memantau langsung proyeknya, melihat fisik bangunan dan mengumpulkan data-data, memeriksa dokumen dan lainnya," ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Makassar Alham di Makassar, Rabu.

Tim yang diterjunkan oleh Kejari Makassar tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan (on the spot) langsung kondisi proyek tersebut yang diduga terindikasi merugikan negara.

Alham mengatakan pihaknya saat ini belum bisa memastikan berapa besaran anggaran yang digunakan dalam proyek itu karena masih mau menggali lebih jauh lagi informasi terkait proyek tersebut.

Selain itu juga, dia mengaku jika saat ini pihaknya belum bisa terlalu menyimpulkan hasil yang telah diperoleh tim di lapangan karena masih harus ditelaah lagi.

"Masih terlalu dini untuk bisa disimpulkan hasilnya, kita masih akan menggali informasi lebih dalam lagi dan mencari fakta-fakta pendukung lainnya," tandasnya.

Sementara Kepala sekolah SMPN 12 Makassar Akib Sadda saat ditemui usai dimintai keterangannya oleh tim penyelidik dari Kejari Makassar mengatakan pihaknya tidak akan menghalang-halangi upaya serta proses hukum yang dilakukan Kejaksaan.

"Kami sangat mendukung upaya Kejaksaan dalam mengusut kasus ini dan saya siap memberikan bantuan kepada kejaksaan bila ada yang dibutuhkan," ujarnya.

Akib menuturkan, terkait proyek pembangunan RKB tersebut yang kini tengah diusut kejaksaan, dirinya mengaku tidak tahu secara pasti bagaimana soal proyek tersebut.

Bahkan dirinya juga mengungkap bila pihak sekolah tidak pernah mengetahui atau terlibat langsung dalam proyek tersebut.

"Soal proyek ini kita semua tidak tahu menahu karena pihak sekolah tidak pernah ada yang dilibatkan," bebernya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024