Kuala Lumpur (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menerima gelar doktor honoris causa dari Universiti Tun Husein Onn Malaysia (UTHM) yang diserahkan oleh Sultan Johor Sultan Ibrahim Ibni alm Sultan Iskandar selaku Chancellor UTHM.

"Gubernur Syahrul hadir bersama 30 orang Muspida, termasuk Rektor Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia dan putrinya yang anggota DPR RI. Acara diawali jamuan makan malam dan penandatanganan MoU antara Unhas dan UTHM," ujar Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Ari Purbayanto di Kuala Lumpur, Sabtu.

Pada kesempatan tersebut Syahrul menyampaikan pidato ilmiah tentang kiprahnya dalam membangun Sulsel.

Gelar kehormatan doktor honoris causa diberikan kepada Syahrul dalam bidang pengurusan harta tanah dan fasiliti atau pembangunan wilayah dan infrastruktur.

Ari Purbayanto mengatakan awal pengusulannya Vice Chancellor atau Rektor UTHM Prof Datuk Dr. Mohd. Noh bin Dalimin menghubungi dirinya untuk memberikan nama-nama yang layak.

"Vice Chancellor pada bulan Agustus mengontak saya via telpon terkait dengan keinginan Sultan Ibramim Ibni alm Sultan Iskandar, Sultan Yang Dipertuaan Bagi Negeri dan Jajahan Takluk Johor Darul Ta'zim yang juga selaku Chancellor UTHM, untuk memberikan gelar Dr Kehormatan kepada tokoh Bugis atau Makassar," katanya.

Ari Purbayanto kemudian menyampaikan dua nama tokoh Makassar yang populer dan sedang naik daun serta berhasil memimpin daerahnya, yaitu Syahrul Yasin Limpo selaku Gubernur Sulsel dan Nurdin Abdullah selaku Bupati Bantaeng.

"Prof Noh meminta saya mengidentifikasi, siapa yg lebih layak ?. Saya sampaikan Syahrul, selain capaiannya yang memimpin Sulsel juga senioritas beliau sebagai kepala daerah yg berhasil. Tetapi saya minta silahkan UTHM menelusuri dan melakukan penilaian. Disampaikan hasil usulan UTHM akan diputuskan oleh Sultan," katanya.

Pada pertengahan September, ujar dia, Prof Noh menelpon kembali bahwa Sultan telah memutuskan pemberian gelar DR HC kepada Syahrul Yasin Limpo dan penganugerahannya akan dilakukan pada 8 Oktober di acara Wisuda atau Majlis Konvokesyen ke-16.

"Sultan lebih memilih Syahrul karena capaiannya yang luar biasa.

Sedianya Pak Dubes akan hadir bersama saya, namun pada saat yang bersamaan Dubes ada pertemuan dengan Sultan Selangor, sehingga mengutus saya sebagai perwakilan KBRI," kata profesor dari IPB tersebut.

Ketika ditanyakan apa hubungannya pemberian Dr HC ini kepada tokoh Bugis, dia mengatakan karena Kesultanan Johor memiliki hubungan persaudaraan yang dekat dengan masyarakat Bugis termasuk Sultan dan Perdana Menteri (PM).

"Bahkan di Johor ada perkampungan Bugis di Pontian. Jadi untuk lebih mengeratkan hubungan kekerabatan tersebut, sehingga menjadi momentum tepat bagi UTHM memberikan gelar tersebut," katanya.

Ari Purbayanto mengatakan selama menjadi Atase Pendidikan sudah dua kali dirinya mewakili Dubes hadir dalam penganugerahan Dr HC. Yang sebelumnya DR (HC) di bidang pendidikan dari Universiti Sains Malaysia (USM) kepada Prof Dr M Nasir Menristekdikti pada bulan Desember 2015.

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024