Makassar (ANTARA Sulsel) - Tujuh motor dinas TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 1420 Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, dijadikan perpustakaan keliling sebagai bagian dalam gerakan literasi memajukan pendidikan di desa.

"Tentara di daerah memiliki peran dan posisi strategis dalam gerakan literasi karena tugas utama dari babinsa selaras dengan gerakan literasi, yaitu membina desa," kata Komandan Kodim 1420 Sidrap Letkol TNI Inf. Hendi Ahmad Pribadi melalui siaran persnya kepada Antara di Makassar, Rabu.

Gerakan literasi, kata dia, dilaksanakan bintara pembina desa (babinsa) turut membina pembentukan karakter masyarakat utamanya anak-anak, mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan masyarakat desa.

Menurut dia, babinsa di tingkat desa juga memiliki banyak pengaruh dan sangat strategis yang berperan sebagai petugas penggerak literasi di desa.

Setiap berkunjung ke satu desa, lanjutnya, motor tersebut berhenti sekitar dua jam untuk melayani anak-anak dan warga desa yang lainnya yang ingin membaca.

Pihaknya berencana mendirikan dua taman baca masyarakat di Sidrap.

"Tentara memiliki pengaruh dan hubungan baik dengan kepala desa. Ketika kami bilang akan datang dengan motor baca, kepala desa dan tokoh masyarakat langsung mengajak masyarakat serta anak-anak datang ke rumah atau di tempat yang ditentukan untuk membaca," katanya.

Letkol Hendi menuturkan bahwa masyarakat tertarik karena selama ini tentara biasa terstigma sebagai pemegang bedil, keras, dan penuh disiplin. Namun, tiba-tiba datang menawarkan buku dengan ramah.

Program budaya baca, menurut dia, sangat penting sebagai salah satu strategi pertahanan masyarakat dalam skala desa. Berbahaya bila tidak disadari dari sekarang karena pengaruh lain bisa datang baik dari gadget maupun narkoba.

Di daerah yang produktif, kata dia, juga berpotensi untuk tumbuh ekonominya, seperti di desa-desa sering kali potensi ancaman dari kedua entitas tersebut.

Selain itu, gagdet membuat anak-anak terlena, sibuk dengan game dan membuat perkembangan pendidikan tidak berkembang. Narkoba membuat orang-orang yang sudah kaya pun bisa jatuh miskin. Hal ini membuat suatu daerah yang awalnya berpotensi maju, bisa jatuh kembali karena ketidaksiapan sumber daya manusianya.

"Ini mengingatkan kita akan perang candu yang pernah terjadi di Tiongkok, mengalahkan suatu bangsa dengan mengenalkan narkoba. Ini harus kita waspadai. Bahkan dengan gerakan budaya baca ibu-ibu biasa meminjam buku menjahit, masak, dan buku ketrampilan lain," katanya.

Sementara Koordinator USAID Prioritas Kabupaten Sidrap Asmawati mengatakan bahwa pihaknya sudah sering mengawal gerakan budaya baca Sidrap, gerakan budaya baca di Sidrap sangat terbantu dengan terjunnya Kodim setempat untuk menggerakkan budaya baca masyarakat

"Selama ini gerakan budaya baca lebih banyak terkonsentrasi di sekolah. Kodim telah mengisi kekosongan gerakan di luar sekolah," katanya.

Ia berharap gerakan itu menginspirasi semua kodim pada semua kabupaten di Sulsel. Hal ini selaras dengan tugas pokok dan fungsinya menjadi ujung tombak strategis dalam menggerakkan budaya baca di Indonesi.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024