Makassar (ANTARA Sulsel) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal VI) Wilayah Makassar membahas rencana penyapuan dan netralisasi ranjau di perairan Makassar.

Kepala Dinas Penerangan Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo di Makassar, Kamis, mengatakan penyisiran dan penyapuan ranjau laut dilakukan untuk mengamankan wilayah perairan dari potensi kerugian yang bisa dialami masyarakat.

"Rencananya kita baru akan turun besok (Jumat). Hari ini kita pemaparan dulu dihadapan pimpinan sebelum turun langsung," ujarnya.

Ia mengatakan, operasi netralisasi ranjau di Perairan Makassar akan dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Kapal Ranjau (Dansatran) Koarmatim Kolonel Laut (P) Bayu Trikuncoro.

Dihadapan unsur pimpinan Maritim, Kolonel Laut (P) Bayu Trikuncono memaparkan langsung rencana kegiatan itu yang akan mengerahkan langsung kapal perang Indonesia.

Untuk wilayah operasinya sendiri, Satgas Tim Penyapu Ranjau (TPR) berencana akan menetralisasi untuk wilayah perairan sekitar Makassar Newport pada Jumat, (30/12), pukul 13.30 - 16.00 Wita.

"Besok itu akan dimulai setelah selesai shalat Jumat dan berakhir sekitar jam empat sore. Tim akan menyisir di sekitar Makassar Newport karena ini adalah rencana nasional pengembangan tol laut," katanya.

Suparman menyebutkan, netralisasi ranjau akan dilaksanakan dengan cara demolisi (peledakan) karena Secara teknis demolisi lebih aman, namun butuh bantuan instansi terkait terutama unsur maritim.

Sementara itu, Dansatgas Kolonel Laut (P) Bayu Trikuncono menjelaskan, netralisasi ranjau akan melibatkan Kapal Republik Indonesia (KRI) Pulau Rimau 724 yang merupakan kapal canggih spesialis penyapu ranjau milik TNI AL.

Kemudian disertakan juga anggota Tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), empat unit sekoci, empat set peralatan selam, depth scanner, GPS porteble dan tim perakit bom laut serta perlengkapan lainnya.

Untuk kelancaran pelaksanaan, TPR telah berkoordinasi dengan semua unsur maritim seperti Polres Pelabuhan, Polair, Syahbandar, Pelindo serta instansi terkait.

Hal ini dilakukan untuk segera menginformasikan kepada pengguna laut agar tidak memasuki wilayah yang dinetralisir dengan jarak minimal 600 meter dari lokasi netralisasi ranjau.

Sementara itu Asisten bidang Operasi (Asops) Lantamal VI Kolonel Laut (P) Anang Nurdjatmiko berharap kegiatan ini bisa berjalan aman dan lancar, sesuai Arahan Danlantamal VI Laksamana Pertama TNI Yusup.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024