Makassar (Antara Sulsel) - Dua kabupaten di Sulawesi Selatan masing-masing Tana Toraja dan Pinrang bersaing menjadi penyelenggara babak kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) cabang taewkondo 2017.
Sekretaris Umum TI Sulsel, Muhammad Tahir di Makassar, Jumat, mengatakan kedua kebupaten itu memang sudah mengajukan diri meski pihaknya masih akan melihat siapa yang mendapatkan dukungan paling banyak sebagai tuan rumah.
"Untuk kesiapan, tentu keduanya sudah siap karena berani mengajukan diri. Namun bukan itu saja yang jadi penilaian namun bagaimana respon daerah lain karena tentu akan mencari yang lokasinya dekat," katanya.
Ia menjelaskan, untuk Tana Toraja sendiri memang begitu serius untuk melaksanakan babak kualifikasi. Begitupun dengan Pinrang yang juga bersemangat karena nantinya juga akan tampil sebagai tuan rumah Porda XVI pada 2018.
Untuk itu, Pengprov TI Sulsel selanjutnya akan mengumpulkan seluruh pengcab atau daerah peserta pra-porda untuk menentukan satu dari dua kabupaten itu untuk menjadi penyelenggara pra-porda 2017.
Pihaknya juga tentu akan melihat lagi sejauh mana persiapan kedua daerah termasuk keseriusan mereka untuk menjadi tuan rumah.
Sebelum itu, pihaknya juga masih akan berkoordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indoesia provinsi untuk membahas jadwal yang tepat untuk bisa melaksanakan babak kualifikasi.
"Kita juga belum dipanggil rapat ini oleh KONI terkait program 2017. Namun kami tentunya bersyukur karena sudah ada daerah yang bersedia untuk menjad penyelenggara dan kita akan tunggu perkembangannya," kata dia.
Terkait pembinaan taekwondo Tana Toraja, kata dia, memang sejauh ini berjalan maksimal. Bahkan tidak jarang kontingen dari daerah itu mampu tampil sebagai juara umum pada kejuaraan terbuka seperti yang dilaksanakan UKM taekwondo Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar beberapa waktu lalu.
Bahkan pada 2016, Taekwondoin Kabupaten Tana Toraja rencananya mengikuti kejuaraan Indonesia Youth and Sport (IYoS) sekaligus mewakili Sulawesi Selatan, di Jakarta, Agustus 2016.
Kesiapan mereka tampil di ajang tersebut bisa menjadi referensi bagaimana kesiapan dan potensi atlet taekwondo dari daerah itu untuk bersaing dan meraih prestasi terbaik.
Sekretaris Umum TI Sulsel, Muhammad Tahir di Makassar, Jumat, mengatakan kedua kebupaten itu memang sudah mengajukan diri meski pihaknya masih akan melihat siapa yang mendapatkan dukungan paling banyak sebagai tuan rumah.
"Untuk kesiapan, tentu keduanya sudah siap karena berani mengajukan diri. Namun bukan itu saja yang jadi penilaian namun bagaimana respon daerah lain karena tentu akan mencari yang lokasinya dekat," katanya.
Ia menjelaskan, untuk Tana Toraja sendiri memang begitu serius untuk melaksanakan babak kualifikasi. Begitupun dengan Pinrang yang juga bersemangat karena nantinya juga akan tampil sebagai tuan rumah Porda XVI pada 2018.
Untuk itu, Pengprov TI Sulsel selanjutnya akan mengumpulkan seluruh pengcab atau daerah peserta pra-porda untuk menentukan satu dari dua kabupaten itu untuk menjadi penyelenggara pra-porda 2017.
Pihaknya juga tentu akan melihat lagi sejauh mana persiapan kedua daerah termasuk keseriusan mereka untuk menjadi tuan rumah.
Sebelum itu, pihaknya juga masih akan berkoordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indoesia provinsi untuk membahas jadwal yang tepat untuk bisa melaksanakan babak kualifikasi.
"Kita juga belum dipanggil rapat ini oleh KONI terkait program 2017. Namun kami tentunya bersyukur karena sudah ada daerah yang bersedia untuk menjad penyelenggara dan kita akan tunggu perkembangannya," kata dia.
Terkait pembinaan taekwondo Tana Toraja, kata dia, memang sejauh ini berjalan maksimal. Bahkan tidak jarang kontingen dari daerah itu mampu tampil sebagai juara umum pada kejuaraan terbuka seperti yang dilaksanakan UKM taekwondo Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar beberapa waktu lalu.
Bahkan pada 2016, Taekwondoin Kabupaten Tana Toraja rencananya mengikuti kejuaraan Indonesia Youth and Sport (IYoS) sekaligus mewakili Sulawesi Selatan, di Jakarta, Agustus 2016.
Kesiapan mereka tampil di ajang tersebut bisa menjadi referensi bagaimana kesiapan dan potensi atlet taekwondo dari daerah itu untuk bersaing dan meraih prestasi terbaik.