Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mendesak Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menyelesaikan penyebab pemadaman listrik bergilir sejak tiga hari terakhir.

"Saya sudah mendesak (PLN). Lebih cepat, lebih baik," ujar Syahrul yang ditemui di Makassar, Selasa.

Syahrul mengatakan berdasarkan laporan, PLN tengah berupaya untuk segera menyelesaikan masalah ini.

"Laporannya, yang bermaalah adalah mesin pembangkit listrik, mesin tersebut masih dalam masa garansi sehingga untuk memperbaikinya perlu menunggu teknisi yang tepat," tutur Syahrul.

Apabila ditangani oleh teknisi lain, lanjutnya, dikhawatirkan akan ada masalah saling komplain yang justru memperpanjang masalah.

Syahrul juga mengatakan, untuk sementara, pihak PLN telah berupaya mengalihkan daya dari cadangan listrik Sulsel, namun hal ini juga membutuhkan waktu dan belum mampu menyuplai kebutuhan listrik secara optimal.

Ia juga optimistis kondisi ini belum mempengaruhi sektor industri Sulsel.

"Tidak akan bersoal seperti itu, pemadamannya `kan bukan 24 jam," imbuhnya.

Berdasarkan keterangan pers dari PT PLN Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar, pemadaman yang terjadi sejak Sabtu (7/1), tersebut dikarenakan tidak beroperasinya PLTU Bosowa Energi di Kabupaten Jeneponto.

Penyebab tidak beroperasinya PLTU tersebut adalah batu baranya basah dan lengket di mesin penggilingan batu bara sehingga PLTU tidak mendapatkan suplai bahan bakar yang memadai.

PLN telah berkoordinasi secara intens dengan manajemen PT Bosowa Energy untuk bisa melakukan penormalan secepatnya dengan melakukan perbaikan cepat di mesin-mesin penggiling batu bara dan mengeluarkan batu bara basah dari bunker.

Upaya penormalan tersebut memerlukan waktu hingga sore ini (10/1), dan diperkirakan satu unit PLTU Jeneponto bisa beroperasi maksimal pada hari Rabu (11/1).

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024