Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Muktiono bertemu dengan para alim ulama di Sulsel untuk membahas kondisi keumatan serta situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Ini hanya pertemuan silaturrahmi kami dengan para ulama di Sulsel ini dan kita banyak membahas mengenai kondisi keumatan hari ini," ujar Muktiono di Makassar, Jumat.

Adapun ulama Sulsel yang hadir antara lain AG Kyai Haji Sanusi Baco, Pof Dr H Abd Rahim Yunus, Prof Dr H Ambo Asse M.Ag serta lainnya.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta para tokoh masyarakat juga hadir.

Kapolda mengatakan silaturrahmi kamtibmas ini bertujuan untuk menjaga, serta mempertahankan kondisi kondusifitas di daerah ini.

"Tujuan silaturahmi juga adalah untuk mempererat hubungan yang harmonis dan keakraban dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan dan keteriban masyarakat di wilayah Sulawesi Selatan," katanya.

Ia menjelaskan silaturrahmi kamtibmas ini sengaja dilakukan dalam rangka menciptakan keamanan terutama saat ini karena menurutnya, saat ini sangat banyak pemahaman-pemahaman keliru yang berkembang di masyarakat terkait Islam.

"Saya mengucapkan terima kasih khusus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para ulama dan tokoh masyarakat lainnya atas dedikasinya dan bantuanya dalam rangka manjaga kamtibmas di daerah Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makasar," ucapnya.

Ketua MUI Sulawesi Selatan KH Sanusi Baco LC mengatakan siapa yang menjalin silaturahmi akan dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rejekinya.

Sepuh ulama Sulsel ini juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kapolda Sulsel karena sejak menjabat kapolda dirinya sudah diundang sebanyak tiga kali.

"Silaturahmi merupakan sunnah Nabi Muhammas SAW yang mempunyai banyak keutamaan. Keutamaan silaturrahmi itu diantaranya dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rezekinya. Termasuk Bapak Kapolda Sulsel ini yang sudah mengundang kami sebanyak tiga kali untuk bersilaturrahmi, Insha Allah dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rezekinya," katanya.

Menurut dia, untuk membangun bangsa tidak cukup hanya dengan semangat saja. Tetapi juga harus dengan ilmu dan agama agar semangat dimiliki tidak salah arah.

"Jaman jahiliah itu tidak terikat waktu, kapan ada orang mengetahui kebenaran tetapi mengingkari kebenaran itu maka itulah kejahilan atau kebodohan, unjuk rasa dengan harapan menyampaikan aspirasi boleh tetapi dengan cara yang baik bukan malah menimbulkan kekacauan, kemacetan bahkan merusak," terangnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024