Makassar (Antara Sulsel) - Kenaikan harga cabai dan tarif listrik mendorong laju inflasi di Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2017 sebesar 0,75 persen dengan inflasi tahun kalender 1,88 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,69 persen.

"Ada beberapa indikator yang membuat laju inflasi hingga 0,75 persen dan yang tertinggi itu karena pengaruh cabe rawit, tarif listrik dan tarif pulsa," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Nursam Salam di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, fluktuatifnya harga cabai rawit serta pengaruh kebijakan pemerintah menghapus subsidi tarif listrik pada golongan daya 900 Volt Ampere (VA) mulai 1 Januari 2017 berdampak pada kenaikan tarif listrik pada Februari 2017, terutama pada pelanggan pascabayar

Nursam menjelaskan, Inflasi yang terjadi di Sulawesi Selatan pada Februari 2017 ini disebabkan oleh kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,41 persen.

Pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,57 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan atau stabil.

"Bahkan dari lima kota IHK di Sulawesi Selatan, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 0,87persen dengan IHK 125,87 dan terendah terjadi di Parepape sebesar 0,14 persen dengan IHK 123,40," jelasnya.

Sedangkan pada wilayah regional, di pulau Sulawesi 10 kota mengalami inflasi dan satu kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan IHK 128,49, sedangkan inflasi terendah terjadi Parepare sebesar 0,14 persen dengan IHK 123,40.

Satu-satunya kota yang mengalami deflasi, yaitu Bau-bau sebesar -0,15 persen dengan IHK 129,26. Dari 82 kota IHK Nasional, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16persen dengan IHK 128,49dan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen dengan IHK 131,03.

Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar -1,40 persen dengan IHK 125,74 dan deflasi terendah di Bungo sebesar -0,02 persen dengan IHK 125,34.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024