Makassar (Antara Sulsel) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal VI) menindaklanjuti program `serbuan teritorial` TNI dengan mengunjungi daerah-daerah pesisir di Provinsi Sulawesi Selatan untuk mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan nasional.
Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama (Laksma) TNI Yusup di Makolantamal VI Makassar, Kamis, memimpin langsung rapat teknis pelaksanaan program serbuan teritorial tersebut.
"Panglima TNI telah mengeluarkan kebijakan pelaksanaan serbuan teritorial guna mendukung pemerintah mewujudkan swasembada pangan, menyosialisasikan ancaman `proxy war` dan merangkul organisasi kemasyarakatan. Untuk itu Lantamal VI siap sukseskan program ini," ujarnya.
Dia mengatakan, berbagai permasalahan nasional yang perlu dijadikan fokus perhatian, antara lain permasalahan ketahanan pangan yang belum dapat diwujudkan.
Selain itu, lanjut dia, juga masalah kondisi infrastruktur yang buruk, kerusakan lingkungan hidup yang makin memprihatinkan, merebaknya penyalahgunaan narkoba, memudarnya wawasan kebangsaan dan berkembangnya faham radikalisme.
"Serta terorisme penembakan aparat keamanan dan bom bunuh diri yang semuanya itu merupakan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Laksma Yusup, program serbuan teritorial ini dilaksanakan karena tujuannya adalah mewujudkan ketahanan nasional karena ada banyak ancaman di segala bidang yang harus diantisipasi sedini mungkin.
Danlantamal menambahkan, pembinaan masyarakat wilayah pesisir bukan tugas yang gampang, perlu sinergitas dengan pemerintah setempat dan masyarakat agar program yang akan dilaksanakan tersebut tepat sasaran.
"Kegiatan serbuan teritorial ini juga untuk memberikan pemahaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga TNI dengan komponen masyarakat terjalin hubungan yang erat," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal VI Letkol Laut (KH) Jarwadi di hadapan Danlantamal VI melaporkan hasil survei lokasi dan hasil pendataanya.
Dia juga memaparkan pemetaan wilayah pesisir yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan untuk dijadikan sebagai daerah tujuan program serbuan teritorial itu.
Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama (Laksma) TNI Yusup di Makolantamal VI Makassar, Kamis, memimpin langsung rapat teknis pelaksanaan program serbuan teritorial tersebut.
"Panglima TNI telah mengeluarkan kebijakan pelaksanaan serbuan teritorial guna mendukung pemerintah mewujudkan swasembada pangan, menyosialisasikan ancaman `proxy war` dan merangkul organisasi kemasyarakatan. Untuk itu Lantamal VI siap sukseskan program ini," ujarnya.
Dia mengatakan, berbagai permasalahan nasional yang perlu dijadikan fokus perhatian, antara lain permasalahan ketahanan pangan yang belum dapat diwujudkan.
Selain itu, lanjut dia, juga masalah kondisi infrastruktur yang buruk, kerusakan lingkungan hidup yang makin memprihatinkan, merebaknya penyalahgunaan narkoba, memudarnya wawasan kebangsaan dan berkembangnya faham radikalisme.
"Serta terorisme penembakan aparat keamanan dan bom bunuh diri yang semuanya itu merupakan ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Laksma Yusup, program serbuan teritorial ini dilaksanakan karena tujuannya adalah mewujudkan ketahanan nasional karena ada banyak ancaman di segala bidang yang harus diantisipasi sedini mungkin.
Danlantamal menambahkan, pembinaan masyarakat wilayah pesisir bukan tugas yang gampang, perlu sinergitas dengan pemerintah setempat dan masyarakat agar program yang akan dilaksanakan tersebut tepat sasaran.
"Kegiatan serbuan teritorial ini juga untuk memberikan pemahaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga TNI dengan komponen masyarakat terjalin hubungan yang erat," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal VI Letkol Laut (KH) Jarwadi di hadapan Danlantamal VI melaporkan hasil survei lokasi dan hasil pendataanya.
Dia juga memaparkan pemetaan wilayah pesisir yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan untuk dijadikan sebagai daerah tujuan program serbuan teritorial itu.