Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Satuan Kerja Jalan Metropolitan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Amin Hamid mengatakan proyek "underpass" Simpang Lima Mandai-Makassar akan dapat berfungsi pada 19 Juni.

"Kontrak kami terakhir pada 11 Juli, tetapi sesuai rencana kami pada 19 Juni itu sudah fungsional, jadi tinggal aksesoris yang kami selesaikan," kata Amin Hamid di depan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang meninjau lokasi proyek tersebut di perbatasan Kota Makassar-Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu.

Menurut Amin, saat ini progres pembangunan underpass sudah mencapai sekitar 74,94 persen, dengan waktu pekerjaan yang tersisa 119 hari, pihaknya optimistis proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.

Amin menjelaskan panjang "underpass" tersebut mencapai 1,50 km, dengan lebar 24 meter. Jalan tersebut memiliki 2 frontage selebar 7,5 meter, dengan lebar terowongan mencapai 20,6 meter.

"Sampai saat ini terowongan yang tergali mencapai 110 meter, dan masih ada sekitar 15 meter yang belum digali, target kami 22 Maret mendatang, terowongannya sudah tembus," tambahnya.

Lebih jauh ia mengatakan selain menyelesaikan penggalian terowongan, pelaksana kegiatan juga mulai akan mengerjakan taman serta kolam air mancur di tengah underpass.

Site Engineer Konsultan Paket Underpass Rahman Iskandar menjelaskan sudah ada kontraktor dari Surabaya yang ditunjuk untuk mengerjakan kolam air mancur yang digambarkan mirip seperti Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta.

Dia melanjutkan sambil menunggu penyelesaian penggalian terowongan, semua pekerjaan di atasnya mulai dirampungkan.

"Juga sudah dirancang ornamen yang akan dipasang di sisi kiri dan kanan terowongan. Ornamen yang akan dipasang menjadi perwakilan tiga etnis yang ada di Sulsel yakni Makassar, Bugis, dan Toraja," jelasnya.

Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi progres pekerjaan yang sudah terlaksana di lapangan.

Dia berharap komitmen pelaksana pekerjaan agar underpass sudah bisa dilalui sebelum lebaran bisa terwujud.

Menurut Syahrul, kehadiran underpass simpang lima sangat strategis untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap hari di kawasan itu.

"Kehadiran underpass simpang lima ini sangat dibutuhkan masyarakat. Khususnya para pengguna jalan yang setiap hari lalu lalang di sini," ungkap Syahrul.

Diapun mewanti-wanti BBPJN XIII, pelaksana kegiatan, dan semua stakeholder terkait untuk merampungkan pekerjaan yang masih tersisa sesuai target dan komitmen yang telah disepakati.

"Tadi sepakat 25 Maret terowongannya sudah tembus. Selain itu, underpass sudah bisa digunakan sebelum lebaran. Kami berharap pekerjaannya sesuai target," pungkas Syahrul.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024