Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo menjamin pembekuan sekolah tidak akan merugikan siswa.

"Kami jamin tidak akan merugikan siswa, karena kepentingan siswa adalah prioritas kami," kata Irman di Makassar, Sabtu.

Irman mengatakan para siswa dari sekolah yang dibekukan Disdik akan digabung dengan siswa sekolah lain.

"Merger siswa ini dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek termasuk misalnya lokasi rumah siswa dan sekolah," tutur Irman.

Sebanyak 70 sekolah SMA swasta di Kota Makassar terancam dibekukan pascaditemukannya sejumlah ketidaksesuaian antara standar aturan dan pelaksanaannya di sekolah. Hal itu terungkap pada Pekan Integritas Sekolah yang dicanangkan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (17/4) lalu.

"Hasil Pekan Integritas Sekolah ada 70 sekolah dari 261 sekolah di Makassar yang akan kita periksa ulang," kata Irman.

Pemeriksaan ulang akan dilakukan terkait berbagai standar sekolah seperti standar administrasi, dan standar administrasi proses belajar mengajar di kelas.

"Sekolah-sekolah ini kita duga berjalan tanpa memenuhi standar yang ditetapkan. Misalnya standar jumlah siswa dalam satu sekolah," katanya.

Irman mencontohkan terdapat standar aturan jumlah siswa dalam satu sekolah SMA minimal 60 orang dengan asumsi masing-masing kelas 10, 11, dan 12 terdiri atas 20 siswa.

Pemeriksaan ulang dilakukan dalam rangka pembinaan sekolah. Namun apabila dalam jangka waktu tertentu sekolah tidak mampu memenuhi standar tersebut pihaknya akan membekukan sekolah tersebut.

"Sekolah akan kita bekukan dengan terlebih dahulu memergerkan siswa sekolah tersebut ke sekolah lain," kata Irman.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024