Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Disdukcapil PPKB) Sulawesi Selatan menyosialisasikan efek samping penggunaan alat kontrasepsi program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS) kepada para petugas pendamping.

"Kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar petugas pendamping dapat memberi pemahaman kepada PUS KB sehingga meminimalisir komplikasi dan efek samping yang sering kali terjadi," kata Kepala Seksi Bidang Advokasi dan Keluarga Berencana Disdukcapil PPKB Sulsel Rahman Said di sela-sela Sosialisasi Pendampingan Bagi PUS KB Mengalami Komplikasi dan Efek Samping, di Makassar, Senin.

Sosialiasi tersebut, kata dia, sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pendamping sehingga dapat memberikan informasi yang tepat ke masyarakat.

"Informasi yang tepat akan mendukung kesuksesan program pengendalian penduduk," imbuhnya.

Menurut Rahman, sering kali pasangan usia subur mengalami permasalahan ketika menggunakan KB seperti datang bulan yang tidak teratur atau perubahan berat badan secara drastis.

"Risiko-risiko inilah yang sering kali terjadi, dan harus ditangani secara tepat," katanya.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil PPKB Sulsel Lutfie Natsir berharap sosialiasi tersebut dapat menambah pengetahuan para pendamping, sehingga program pengendalian penduduk dilakukan secara berkelanjutan, sesuai target yang diinginkan.

Adapun kegiatan itu diikuti oleh sekitar 100 peserta yang berasal dari Dinas Disdukcapil PPKB kabupaten/kota terkait, Dinas Kesehatan, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Sementara, narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut berasal dari dinas kesehatan setempat, BKKBN, dan Disdukcapil PPKB yang membahas kebijakan pemerintah dalam pengendalian penduduk.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024