Makassar (Antara Sulsel) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sulawesi Selatan Andi Ridwan Wittiri mengakui kekalahan jago partainya pada Pilkada DKI Jakarta tidak akan berefek pada Pilkada di Sulsel.

"Tentu ini menjadi pelajaran berharga, meski tidak berefek pada Pilkada Sulsel nanti," katanya usai membuka Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) Pemilu di Sekretariatnya di Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar, Selasa.

Kendati kekalahan pada Pilkada Jakarta dengan mengusung Basuki Thajaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) tentunya, kata dia, ada efek yang ditimbulkan, namun tentu tidak memengaruhi elektabilitas partai.

"Memang pada pilkada Jakarta dan secara nasional berefek. Tapi kan setelah kalah, isu inipun sudah reda, seiring dengan penetapan vonis kepada Ahok juga membuktikan hukum itu berjalan," katanya membeberkan.

Menurut dia, PDI Perjuangan selalu konsisten dengan aturan hukum, kalau saja ada kader terjerat dengan persoalan hukum, maka tentunya secara kesatria partai mendukung langkah hukum bila memang oknumnya bersalah, kalau tidak tentu akan dibela.

Mengenai kesiapan PDI Perjuangan dalam mempersiapkan menyambut Pilkada Serentak Juni 2018 khususnya di Sulsel ada 12 Kabupaten dan Kota serta Pilkada Gubernur, lanjutnya, pihaknya telah melakukan konsolidasi internal membahas itu.

"Kami di Sulsel menargetkan menang minimal ada delapan daerah dari 12 pilkada yang digelar pada 2018. Pilkada DKI Jakarta menjadi pelajaran berharga bagi partai," katanya menambahkan.

Saat ditanya apakah akan mengusung kader dari PDI Perjuangan untuk maju menjadi bakal calon kepala daerah, kata legislator DPR RI ini menuturkan, akan dilihat apakah kader layak atau tidak setelah hasil survei berbicara.

"Nanti kita liat, banyak kader PDI Perjuangan yang potensial, kalau mengusung kader kita lihat nanti hasil surveinya kalau layak kenapa tidak," ucapnya menegaskan.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024