Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) tampil maksimal mempromosikan destinasi Sulsel dalam satu paviliun pada eksebisi pariwisata "Bali And Beyond Travel Fair" (BBTF) yang berlangsung 7-10 Juni 2017 di Nusa Dua, Bali.
"Sulsel tampil dalam satu paviliun yang didalamnya bergabung destinasi Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja (Toraja Destination) dan Kota Makassar, untuk memaksimalkan promosi destinasi Sulsel pada BBTF 2017," kata Kepala Disbudpar Sulsel Andi Musyaffar melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Disbudpar Sulsel Julianus Batara Saleh di Makassar, Jumat.
Menurut dia, destinasi Sulsel tampil satu paviliun karena BBTF tahun ini diselenggarakan dengan konsep "business to business" atau pemasaran produk dan atraksi wisata, serta dihadiri sekitar 230 buyers (pembeli produk/atraksi wisata) potensial dari 55 negera, yang akan diperebutkan oleh para "Sellers" atau penjual produk/atraksi wisata
"Sebanyak 179 sellers dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk destinasi Sulsel, akan memperebutkan pembeli produk/atraksi pada event ini," ujar Julianus.
Untuk memperebutkan pasar, kata Julianus, Disbudpar Sulsel menerapkan empat strategi yakni mempersiapkan produk wisata yang akan ditawarkan, merekrut dan mengirim tim promosi yang terdiri dari travel agen yang berpengalaman menjual produk wisata, dan melakukan presentase produk wisata dihadapan para buyers.
Strategi pemasaran wisata yang terakhir menurut Julianus, yaitu menawarkan paket wisata yang variatif, seperti Toraja dengan wisata budaya dan alam yang eksotik, Makassar dengan Island Tourism atau wisata pulau.
"Yang tidak kalah menariknya kami juga menawarkan produk wisata Makassar Beyond (Rammang-rammang dan Geo Park Kars/Taman Bumi Nasional Kars Maros Pangkep Malino, Bantimurung, wisata sejarah Gowa), serta Bira, Pulau Takabonerate, dan sentra Sutra di Wajo," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Promosi Disbudpar Sulsel Hardy Efendi mengatakan target kunjungan wisatawan manca negara ke Sulsel 2017 sebanyak 186.000 kunjungan, adalah salah satu tantangan dan untuk mencapainya, maka tidak ada cara lain kecuali melakukan langkah teknis seperti, menguatkan "branding", menggencarkan advertising, dan mengintensifkan penjualan.
Selain mengisi booth pameran produk paket wisata, pada kesempatan BBTF kali ini Destinasi Toraja sebagai representase destinasi Sulsel, diberi kesempatan melakukan presentase potensi pariwisata bertajuk " Discover New Destination Beyond Bali" di hadapan berbagai buyers Eropa dari Belanda, Spanyol, Jerman, Norwegia dan Britania Raya.
Presentase di hadapan buyers ini merupakan bentuk kerja sama antara Disbudpar Sulsel, Swisscontact Wisata, Center for the Promotion of imports, dari pemerintah Belanda dan ASITA Bali.
"Sulsel tampil dalam satu paviliun yang didalamnya bergabung destinasi Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja (Toraja Destination) dan Kota Makassar, untuk memaksimalkan promosi destinasi Sulsel pada BBTF 2017," kata Kepala Disbudpar Sulsel Andi Musyaffar melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Disbudpar Sulsel Julianus Batara Saleh di Makassar, Jumat.
Menurut dia, destinasi Sulsel tampil satu paviliun karena BBTF tahun ini diselenggarakan dengan konsep "business to business" atau pemasaran produk dan atraksi wisata, serta dihadiri sekitar 230 buyers (pembeli produk/atraksi wisata) potensial dari 55 negera, yang akan diperebutkan oleh para "Sellers" atau penjual produk/atraksi wisata
"Sebanyak 179 sellers dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk destinasi Sulsel, akan memperebutkan pembeli produk/atraksi pada event ini," ujar Julianus.
Untuk memperebutkan pasar, kata Julianus, Disbudpar Sulsel menerapkan empat strategi yakni mempersiapkan produk wisata yang akan ditawarkan, merekrut dan mengirim tim promosi yang terdiri dari travel agen yang berpengalaman menjual produk wisata, dan melakukan presentase produk wisata dihadapan para buyers.
Strategi pemasaran wisata yang terakhir menurut Julianus, yaitu menawarkan paket wisata yang variatif, seperti Toraja dengan wisata budaya dan alam yang eksotik, Makassar dengan Island Tourism atau wisata pulau.
"Yang tidak kalah menariknya kami juga menawarkan produk wisata Makassar Beyond (Rammang-rammang dan Geo Park Kars/Taman Bumi Nasional Kars Maros Pangkep Malino, Bantimurung, wisata sejarah Gowa), serta Bira, Pulau Takabonerate, dan sentra Sutra di Wajo," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Promosi Disbudpar Sulsel Hardy Efendi mengatakan target kunjungan wisatawan manca negara ke Sulsel 2017 sebanyak 186.000 kunjungan, adalah salah satu tantangan dan untuk mencapainya, maka tidak ada cara lain kecuali melakukan langkah teknis seperti, menguatkan "branding", menggencarkan advertising, dan mengintensifkan penjualan.
Selain mengisi booth pameran produk paket wisata, pada kesempatan BBTF kali ini Destinasi Toraja sebagai representase destinasi Sulsel, diberi kesempatan melakukan presentase potensi pariwisata bertajuk " Discover New Destination Beyond Bali" di hadapan berbagai buyers Eropa dari Belanda, Spanyol, Jerman, Norwegia dan Britania Raya.
Presentase di hadapan buyers ini merupakan bentuk kerja sama antara Disbudpar Sulsel, Swisscontact Wisata, Center for the Promotion of imports, dari pemerintah Belanda dan ASITA Bali.