Makassar (Antara Sulsel) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menggelar `Operasi Ramadniya` 2017 untuk menciptakan dan menjamin rasa aman menjelang dan sesudah Idul Fitri 1438 Hijriah.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar Senin, mengatakan pihak kepolisian bekerja sama dengan instansi terkait, terutama untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan potensi gangguan keamanan.

"Ancaman gangguan keamanan itu antara lain potensi konflik antarwarga, penyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi serta unjuk rasa dan razia yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan," ujarnya.

Dicky mengatakan kegiatan pengamanan yang dilakukan selama Operasi Ramadniya 2017 antara lain memantau arus mudik dan arus balik, pengawasan di pusat perbelanjaan, perbankan, mesin pengambilan uang (ATM), dan pegadaian, serta pemantauan pelaksanaan ibadah.

Operasi Ramadniya itu akan digelar selama 16 hari mulai H-7 hingga H+7 Idul Fitri.

Menurut dia, dampak yang perlu diantisipasi dalam menghadapi Idul Fitri adalah meningkatnya kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Tujuh hari sebelum lebaran, kata dia, berbagai aktivitas masyarakat seperti kegiatan takbiran, shalat ied, kegiatan belanja, mudik, rekreasi, serta kegiatan distribusi bahan pokok sangat tinggi.

Meskipun situasi kamtibmas secara umum saat ini dapat dikatakan aman dan kondusif, namun menurut dia, diupayakan antisipasi secara konsisten dan berlanjut oleh aparat kepolisian dan berbagai pihak agar tidak berkembang menjadi gangguan dan hambatan menjelang Idul Fitri.

"Kami imbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat berada di pusat-pusat keramaian seperti mal atau pasar grosir," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024