Makassar (Antara Sulsel) - Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sulawesi Selatan mengunjungi proyek underpass Simpang Lima di jalan perintis Kemerdekaan untuk memastikan finalisasi hingga digunakan pemudik pada 18 Juni 2017.

"Kunjungan ini hanya untuk memastikan sejauh mana progress pembangunannya. Selain itu rencananya mulai dipakai kendaraan mudik lebaran nanti," papar anggota Komisi D Anwar Sadat Abdul Malik di lokasi Proyek, Kamis.

Menurut dia, underpass atau terowongan pada proyek itu diharapkan dapat mengurai kemacetan, mengingat jalur ini merupakan titik macet terpadat karena menghubungkan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Kabupaten Maros-Kota Makassar.

Selain itu dirinya bersama anggota DPRD lainnya juga mendapat penjelasan dari tim kontaktor yang mengerjakan proyek tersebut sudah berjalan hampir tiga tahun tersebut.

"Harapannya semoga bisa segera digunakan agar kemacetan tidak terus-terus terjadi," tambah politisi asal PKB itu.

Anggota Komisi D lainnya, Syamsuddin Karlos menuturkan proyek ini diharapkan menjadi solusi kemacetan, tetapi bila kemacetan masih terjadi maka proyek tersebut dinilai gagal.

"Kalau masih macet, berarti proyek dikerjakan Balai dengan kontraktornya tidak maksimal sesuai penjelasan tadi, katanya masih ada kemacetan karena ada penyempitan jalan. Tapi kami harapkan jangan ada lagi kemacetan di simpang lima," tambahnya.

Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 03 Makassar 2 Proyek Underpass Simpang Lima Mandai, Malik menjelaskan, penyelesaian ornamen masih sementara berjalan dan tim bekerja siang dan malam menyelesaikannya.

Meski demikian pihaknya berusaha merampungkan secara keseluruhan hingga Juli mendatang, karena pengerjaan jalan sudah mencapai diatas 90 persen.

Mengenai jalur Underpass akan dibuka pada 18 Juni 2017 atau H-7 lebaran, tentu segera dilaksanakan karena sudah diistruksikan Gubernur Sulsel. Namun demikian usai lebaran H+7 Underpass akan kembali ditutup.

"Akan ditutup kembali sementara setelah lebaran, karena masih banyak mau diselesaikan termasuk ornamen dan hiasan-hiasan di dinding underpass yang sudah terlanjur terpasang. Targetnya akhir Juli sudah rampung, dan bisa digunakan normal," tambahnya.

Dalam kunjungan itu hadir anggota Komisi D diantaranya, Irwan Hamid, Yagkin Padjalangi, Muhammad Rizha, Irwandi Natsir, Syamsuddin Karlos, Ikrar Kamaruddin dan Andi Jahida.

Diketahui, Underpass Simpang Lima Mandai memiliki panjang 1.050 meter dengan konstruksi terowongannya sepanjang 110 meter. Saat ini terowongan baik arah Makasar dan arah Maros dengan lebar 2x9 meter sudah selesai tinggal penyelesaian akhir.

Pembangunan underpass dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Multiyears tahun anggaran 2015-2017 sebesar Rp169,63 miliar. Kontraktor pelaksana pembangunan underpass tersebut diketahui PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024