Maros (Antara Sulsel) - Manajemen Bosowa Semen menjajaki pasar ekspor sebagai upaya mengurangi kelebihan pasokan semen untuk dikirim ke Australia, Asia Selatan dan Asia Tenggara.

"Memang masih kita jajaki, ada beberapa permintaan dari beberapa negara seperti Australia, Asia Selatan dan Asia Tenggara," kata Managing Director Bosowa Semen Rachmat Kaimuddin ketika berdiskusi dengan wartawan dan para blogger di acara media gahtering dan plant visit ke Pabrik Bosowa di Maros, Sabtu.

Rencana atau keinginan untuk melakukan ekspor semen, kata dia, memang salah satunya disebabkan karena terjadinya kelebihan pasokan semen di tengah lemahnya konsumsi semen didalam negeri khususnya pada 2017 ini.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya bersama perusahaan tujuan ekspor telah melakukan tukar-tukaran atau berbagi informasi soal harga.

"Karena kondisi pasar, mau tidak mau memang perlu ekspor. Namun memang kendalanya, mereka biasanya terpengaruh harga klinker (bahan utama pembuatan semen). Apalagi harga klinker didunia saat ini agak turun," ujarnya.

Selain fokus dalam bisnis, PT Bosowa Semen juga terus berupaya memberikan kontribusi dan memperhatikan masalah sosial khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar pabrik.

Bahkan pihaknya dalam setiap tahun rutin memberikan bantuan, khususnya untuk masyarakat di wilayah ring 1 seperti Desa Barugae dan Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung.

SHE& External Relation Division Head, Mukhsin Alwy, mengatakan pihaknya juga rutin menyiapkan beasiswa bagi para pelajar yang bermukim di wilayah sekitar pabrik.

Ada juga bantuan bantuan pembinaan untuk 13 kelompok diterima oleh kemitraan Bosowa Wanita Tani di Desa Barugae dan Tukamasea.

"Untuk menerima penduduk sekitar menjadi pekerja, memang tidak terlalu fokus lagi melihat kondisi lemahnya daya konsumsi semen nasional. Namun kita ganti dengan berbagai hal lain seperti pemberian beasiswa dan sebagainya," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024