Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kerja sama dagang antara Sulsel dan Maluku berpotensi bernilai triliunan.

"Kerjasama ini memiliki potensi transaksi triliun rupiah, dengan komoditas/produk perikanan, rumput laut, beras, bawang merah, cabe, dan produk UMKM," kata Gubernur Syahrul dalam rilis yang diterima di Makassar, Minggu.

Tidak hanya dengan Maluku, Sulsel, kata Syahrul, juga akan bekerjasama dengan provinsi lainnya di Kawasan Timur Indonesia.

"Ini juga adalah tindaklanjut dari perintah Presiden Jokowi pada Rapat Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Hadi Basalamah, mengatakan, kerjasama dagang antara Sulsel dan Maluku merupakan upaya meningkatkan kerjasama perdagangan antara Sulsel dan daerah provinsi lainnya di Kawasan Timur Indonesia. Sekaligus, untuk menekan dan disparitas harga.

"Kerjasama ini dalam rangka mendorong konektivitas antara daerah di Kawasan Timur Indonesia," kata Hadi, di sela-sela Misi Dagang dan Pameran Produk/Komoditi Unggulan Sulsel, di Maluku City Mall (MCM) Ambon, Minggu.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Maluku, Said Assagaff, menuturkan,

Maluku tertarik karena pertumbuhan ekonomi Sulsel tertinggi di Indonesia.

Ia mengaku ingin membangun kerjasama diantara dua provinsi ini. Maluku membutuhkan beras dari Sulsel, sedangkan Sulsel membutuhkan ikan dari Maluku.

"Untuk kerjasama dengan Sulsel berbiaya lebih murah. Kalau dulu produk Maluku ke Pelabuhan Surabaya (Jawa Timur), sekarang kita ke Pelabuhan Makassar karena sudah siap," terang Said.

Sekedar informasi, misi dagang ini melibatkan 150 peserta yang terdiri dari 30 UMKM asal Sulsel, SKPD terkait, Pelindo IV, BRI, BNI, BI dan Bank Sulselbar, PT Tonasa, hingga Kamar Dagang Industri Sulsel. Setelah Maluku, rencananya Sulsel akan melakukan misi dagang ke Kalimantan, Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Sumatera.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024