Makassar (Antara Sulsel) - Bupati Bulukumba AM Sukri A Sappewali bersama Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) merekomendasikan pelaksanaan sirkuit nasional (sirnas) voli pasir yang sebelumnya direncanakan di Pantai Samboang dialihkan di Kawasan Wisata Pantai Bira pada 27-30 September 2017.
Sekretaris Umum PBVSI Sulsel, Hamka Sanusi di Makassar, Minggu, mengatakan keputusan memidahkan lokasi pelaksanan karena pemerintah Kabupaten Bulukumba ingin mempopulerkan keindahan destinasi yang berada disepanjang Pantai Bira.
"Pemkab Bulukumba telah melukan berbagai persiapan agar Pantai Bira layak menjadi lokasi pelaksanaan. Gubuk-gubuk yang berjejer di sepanjang garis pantai telah dibongkar dan diperindah," katanya.
Gubuk-gubuk yang telah dibongkar itu memang memberikan kesan kumuh. Apalagi gubuk-gubuk di Kawasan Wisata Pantai Bira itu sebelumnya digunakan sejumlah masyarakat untuk tempat praktek prostitusi yang melanggar aturan dan agama.
Bahkan pemerintah provinsi dan pusat juga telah berencana mengembangkan kawasan tersebut agar bisa menjadi destinasi wisata andalan Sulsel kedepan.
"Jadi atas keputusan mempopulerkan destinasi Pantai Bira itu maka diputuskan dipindahkan. Para peserta dari berbagai provinsi di Indonesia tentu akan disuguhkan panorama yang indah sehingga bukan hanya untuk datang bertanding," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Bulukumba Rosali A Liong, sebeumnya mengaku jika pembangunan Bandara Bira sebagai bandara perintis di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ditargetkan rampung pada 2018.
Bandara tersebut direncanakan memiliki panjang runway 1.650 meter x 30 meter dengan runway strip 1.170 meter x 150 meter.
"Bandara ini disiapkan untuk Pesawat dengan kapasitas 24 kursi atau untuk pariwisata," terangnya.
Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan kehadiran Bandara Bira tersebut, akan menjadi kepastian majunya Kabupaten Bulukumba.
Menurut Syahrul, Bira adalah destinasi wisata yang luar biasa, yang sudah terkenal di seluruh dunia. Hadirnya Bandara Bira, akan semakin menguatkan posisi Bulukumba sebagai daerah destinasi wisata utama di Indonesia.
Sekretaris Umum PBVSI Sulsel, Hamka Sanusi di Makassar, Minggu, mengatakan keputusan memidahkan lokasi pelaksanan karena pemerintah Kabupaten Bulukumba ingin mempopulerkan keindahan destinasi yang berada disepanjang Pantai Bira.
"Pemkab Bulukumba telah melukan berbagai persiapan agar Pantai Bira layak menjadi lokasi pelaksanaan. Gubuk-gubuk yang berjejer di sepanjang garis pantai telah dibongkar dan diperindah," katanya.
Gubuk-gubuk yang telah dibongkar itu memang memberikan kesan kumuh. Apalagi gubuk-gubuk di Kawasan Wisata Pantai Bira itu sebelumnya digunakan sejumlah masyarakat untuk tempat praktek prostitusi yang melanggar aturan dan agama.
Bahkan pemerintah provinsi dan pusat juga telah berencana mengembangkan kawasan tersebut agar bisa menjadi destinasi wisata andalan Sulsel kedepan.
"Jadi atas keputusan mempopulerkan destinasi Pantai Bira itu maka diputuskan dipindahkan. Para peserta dari berbagai provinsi di Indonesia tentu akan disuguhkan panorama yang indah sehingga bukan hanya untuk datang bertanding," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Bulukumba Rosali A Liong, sebeumnya mengaku jika pembangunan Bandara Bira sebagai bandara perintis di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ditargetkan rampung pada 2018.
Bandara tersebut direncanakan memiliki panjang runway 1.650 meter x 30 meter dengan runway strip 1.170 meter x 150 meter.
"Bandara ini disiapkan untuk Pesawat dengan kapasitas 24 kursi atau untuk pariwisata," terangnya.
Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan kehadiran Bandara Bira tersebut, akan menjadi kepastian majunya Kabupaten Bulukumba.
Menurut Syahrul, Bira adalah destinasi wisata yang luar biasa, yang sudah terkenal di seluruh dunia. Hadirnya Bandara Bira, akan semakin menguatkan posisi Bulukumba sebagai daerah destinasi wisata utama di Indonesia.