Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo diajak ikut bermain atau memerankan salah satu karakter sebagai tokoh Batara Guru dalam pertunjukan teater bertajuk "Pinisi for World Heritage" di Kantor Pusat UNESCO Paris, Perancis, Oktober 2017.

Pimpinan Produksi "Pinisi for World Heritage" di Makassar, Kamis, mengatakan pertunjukan teater ini untuk mempersiapkan Kapal Pinisi asal Sulawesi Selatan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

"Memang kami meminta beliau, karena ada teks yang bisa disampaikan oleh beliau dan itu cocok. Pesannya akan mudah sampai, adegannya orasi melepas perahu Pinisi berlayar," sebut Suprapto.

Salah satu adegan yang akan ditampilkan pada teater tersebut ketika pohon besar Walenrang dipotong untuk menjadi perahu menyeberang ke negeri Cina.

Ia menjelaskan, tim terdiri dari pimpinan produksi, para penata dan juga pemain. Tim ini sebagian besar merupakan anggota Sinergi Teater dan Yayasan Kesenian Batara Gowa.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memang telah memasukan Pinisi sebagai salah satu nominasi warisan budaya dunia tak benda.

"Dari sisi produksi, ini sebenarnya mempersiapkan Pinisi untuk ditetapkan sebagai world heritage (budaya warisan dunia). Kami mencoba mengambil episode dari Kitab I La Galigo," sebutnya.

Sutradara teater, Yudistira mengatakan produksi teater ini juga akan melibatkan teknologi multimedia, latihan pun sudah dilakukan setiap hari.

"Kami latihan setiap hari. Untuk jadwal pementasan, kami tunggu petunjuk Bapak Gubernur. Namun dalam waktu dekat ini akan mencoba beberapa segmen di HUT TNI 5 Oktober mendatang," sebutnya.

Sementara itu Gubernur Sulsel,Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyambut rencana pertunjukan pementasan ini. Menurutnya, pada prinsipnya, dia mendukung.

"Tetapi jangan lama cukup 20 menit saja. Untuk uji coba, kita bisa tampilkan di HUT TNI di malam ramah tamah nanti," sebutnya.

Terkait peran yang ditawarkan, SYL mengaku masih akan memikirkannya.

"Aduh saya pikir-pikir dulu, saya tidak mau orang berpikir ini dibuat untuk saya. Yang ada di pikiran saya mendorong ini pertunjukan berhasil. Kita ingin bisa tampil bagus, seperti pertunjukan I La Galigo dulu," ujarnya.

Menurutnya pesan yang sebaiknya ditampilkan dalam pementasan ini adalah orang Sulsel sebagai orang yang pemberani.

"Orang Sulsel itu tahu menghadapi tantangan. Kita kadang berani mengundang resiko. Dan kalau pun itu datang, itu bisa dilihat dari ketulusan kita menghadapinya," pungkas SYL.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024