Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menggelar nonton bareng film G30S/PKI di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, di Makassar, Selasa.

"Film ini mengingatkan trauma masa lalu, tidak perlu bicarakan asumsi kita, yang jelas pernah terjadi pembunuhan yang fatal, dan ini bisa terjadi pada kehidupan kita besok, jika kita tidak hati-hati," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan singkatnya sebelum pemutaran film tersebut.

Syahrul mengatakan film ini dapat menjadi pelajaran bagaimana kontraksi yang kuat dan cepat dapat terjadi dan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan negara.

"Bayangkan apa yang terjadi di Rohingya, Suriah, Pakistan, dan Turki, yang tadinya ratusan tahun berdiri gereja yang indah, mesjid yang indah, hancur berkeping-keping, setiap saat rakyat dihantui kematian," kata Syahrul mengingatkan.

Karenanya, kata Syahrul, sebagai rakyat Indonesia, kita harus bersyukur dapat hidup dengan damai di negara kita ini.

"Film ini, agar kita bisa melihat jeleknya jika terjadi konflik," ucapnya.

Pemutaran film ini diikuti dengan khidmat oleh puluhan pegawai negeri sipil (PMS) lingkup Pemprov Sulsel.
Salah seorang penonton Al Amin mengapresiasi pemutaran film ini. Menurut Al, pemutaran film ini memberikan gambaran yang lebih jelas terkait sejarah G30S PKI.

"Di tahun 90-an ketika film ini kerap ditayangkan di televisi, saya belum terlalu mengerti, sekarang ketika ditayangkan kembali saya mulai memahami betapa banyak tantangan yang harus dilalui bangsa kita untuk mencapai pembangunan yang kita nikmati saat ini," tuturnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024