Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo meletakkan batu pertama sebagai tada dimulainya pembangunan "cold storage" di Pelabuhan Perikanan Untia, Makassar, Kamis.

"Kami berharap, pembangunan `cold storage` ini cepat diselesaikan, agar bisa mendukung kegiatan perikanan yang ada," kata Syahrul yang ditemui usai pelaksanaan kegiatan tersebut.

Sementara, Direktur Pelabuhan Perikanan Frits Penehas Lesnusa yang hadir pada kesempatan tersebut berterimakasih atas dukungan Gubernur Sulsel dan pemerintah provinsi untuk bantuan sarana/prasarana dan dukungan administrasi pengembangan Pelabuhan Perikanan Untia.

"Semoga dalam waktu dekat, Pelabuhan Perikanan Untia dapat menjadi salah satu pelabuhan perikanan UPT Pusat di Sulsel, sehingga dapat memberikan layanan maksimal bagi pelaku usaha perikanan tangkap di daerah ini," harapnya.

Menurut Frits, keberadaan "cold stroge" sangat penting dalam menjaga mutu hasil tangkapan ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Untia, yang pada akhirnya juga meningkatkan pendapatan nelayan.

Di samping cold stroge, lanjutnya, juga akan ada pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBU-N) yang dibangun oleh perusahaan swasta dari Makassar.

"BBM merupakan komponen utama dalam usaha penangkapan ikan, yakni berkisar antara 60-70 persen dari biaya operasional," urai Fritz.

Terkait air bersih, yang menjadi masalah pemenuhan infrastruktur di Pelabuhan Untia, ia mengatakan dalam waktu dekat akan diadakan mobil tangki pengangkut air bersih melalui pengadaan APBN tahun 2017.

Sehingga, menurut Frits, dengan terpenuhinya komponen BBM, air bersih cold storage dan fasilitas lainnya yang diadakan secara bertahap, Pelabuhan Perikanan Untia dalam waktu dekat dapat beroperasi secara maksimal.

"Diharapkan dengan adanya penambahan fasilitas tersebut dapat menarik minat para nelayan untuk segera melakukan aktivitas perikanan di Pelabuhan Perikanan Untia," pungkasnya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024