Takalar (Antara Sulsel) - Warga Desa Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulsel memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan pernak-pernik perahu yang dikenal dengan istilah "julung-julung".

"Ini merupakan bentuk kesyukuran dan kebersamaan warga dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad," kata Kepala Desa Topejawa Azis Timung di Kabupaten Takalar, Sulsel, Sabtu.

Menurut dia, meskipun harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membuat atau menyewa "julung-julung" dan mengisinya dengan aneka makanan, telur warna-warni hingga kain dan pakaian jadi, namun tidak menyurutkan warga untuk menggelar tradisi religi itu.

Dia mengatakan, untuk biaya satu "julung-julung" bisa mencapai Rp10 juta yang diusahakan satu keluarga besar secara

Selain itu, untuk satu ember besar berisi aneka makanan dan telur hias biayanya bisa mencapai Rp1 juta.

Sementara itu, salah seorang warga Kota Makassar Hasmsiah mengaku setiap tahun ke desanya untuk berkumpul bersama keluarga merayakan Maulid ala Topejawa.

"Alhamdulillah, setiap tahun kami datang untuk merayakan Maulid bersama dan biaya ini sudah kami siapkan dengan menabung sedikit demi sedikit," katanya.

Puncak perayaan Maulid yang lebih meriah lagi, setiap tahunnya digelar di Cikoang yang satu kecamatan dengan Desa Topejawa. Para pemuka agama, pemuka adat dan pejabat Muspida hadir di lokasi itu dan kegiatan tersebut umumnya digelar pada bulan akhir Rabiul Awal.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025