Makassar (Antaranews Sulsel) - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan kementerian yang dipimpinnya harusnya bukan hanya sebatas bagi bantuan namun juga melakukan revolusi mental.
"Sejak menjadi Menteri Sosial, saya punya fikiran bagaimana mengubah wajah kementerian sosial yang selama ini lebih dikesankan hanya bagi-bagi. Kemensos bukan sekedar bagi-bagi bantuan tapi harus pula berfikir lebih dari pada itu. Dan salah satu tugas paling penting, setelah saya lihat yakni melakukan revolusi mental," ujar Menteri Sosial Idrus Marham di Makassar, Senin.
Untuk program revolusi mental yang selama ini didengung-dengungkan dan menjadi maksud oleh Presiden RI Joko Widodo, kata dia, jika sesuai perspektif kementerian sosial itu justru dimaknai bagaimana bisa membangkitkan semangat hidup rakyat.
Termasuk bagaimana bisa membangkitkan motivasi hidup rakyat yang menurut dia justru menjadi hal yang mendasar pada hari ini.
Baca juga : Mensos: lanjutkan pembukaan keterisolasian daerah-daerah di Papua
Jadi ketika menghadapi persoalan atau kembali ke Asmat, lanjut dia, maka persoalan yang satu ini patut menjadi perhatian dan beripaya untuk dilaksanakan. Tentu dengan harapan agar semangat hidup maysrakat Asmat bisa kembali bangkit.
"Intinya bagaimana memotivasi kembali, dan ini yang paling mendasar harus dilakukan. Sebab jika tidak memiliki motivasi atau semangat hidup, maka implikasinya tentu ujung-ujungnya bermalas-malasan," ujarnya.
Terkait keberangkatan tim medis Universitas Hasanuddin ke Asmat, Papua, dirinya juga menyarankan agar tidak hanya fokus untuk memberikan pengobatan namun juga melakukan revolusi mental seperti yang dimaksudkan tersebut.
"Saya kira jika hanya fokus untuk mengobati orang, belum tentu berjalan maksimal karena orang yang ingin diobati terkadang tidak mau. Untuk itu dibutuhkan proses-proses dalam revolusi mental," jelasnya.
Dirinya juga menegaskan jika konsep revolusi mental yang dimaksudkan itu bisa dikembangkan, maka peran universitas akan jauh lebih besar dan efektif. Termasuk bagaimana menjadi motivator-motivatir ulung yang mampu memberikan hal positif bagi masyarakat.
"Sejak menjadi Menteri Sosial, saya punya fikiran bagaimana mengubah wajah kementerian sosial yang selama ini lebih dikesankan hanya bagi-bagi. Kemensos bukan sekedar bagi-bagi bantuan tapi harus pula berfikir lebih dari pada itu. Dan salah satu tugas paling penting, setelah saya lihat yakni melakukan revolusi mental," ujar Menteri Sosial Idrus Marham di Makassar, Senin.
Untuk program revolusi mental yang selama ini didengung-dengungkan dan menjadi maksud oleh Presiden RI Joko Widodo, kata dia, jika sesuai perspektif kementerian sosial itu justru dimaknai bagaimana bisa membangkitkan semangat hidup rakyat.
Termasuk bagaimana bisa membangkitkan motivasi hidup rakyat yang menurut dia justru menjadi hal yang mendasar pada hari ini.
Baca juga : Mensos: lanjutkan pembukaan keterisolasian daerah-daerah di Papua
Jadi ketika menghadapi persoalan atau kembali ke Asmat, lanjut dia, maka persoalan yang satu ini patut menjadi perhatian dan beripaya untuk dilaksanakan. Tentu dengan harapan agar semangat hidup maysrakat Asmat bisa kembali bangkit.
"Intinya bagaimana memotivasi kembali, dan ini yang paling mendasar harus dilakukan. Sebab jika tidak memiliki motivasi atau semangat hidup, maka implikasinya tentu ujung-ujungnya bermalas-malasan," ujarnya.
Terkait keberangkatan tim medis Universitas Hasanuddin ke Asmat, Papua, dirinya juga menyarankan agar tidak hanya fokus untuk memberikan pengobatan namun juga melakukan revolusi mental seperti yang dimaksudkan tersebut.
"Saya kira jika hanya fokus untuk mengobati orang, belum tentu berjalan maksimal karena orang yang ingin diobati terkadang tidak mau. Untuk itu dibutuhkan proses-proses dalam revolusi mental," jelasnya.
Dirinya juga menegaskan jika konsep revolusi mental yang dimaksudkan itu bisa dikembangkan, maka peran universitas akan jauh lebih besar dan efektif. Termasuk bagaimana menjadi motivator-motivatir ulung yang mampu memberikan hal positif bagi masyarakat.