Makassar (Antaranews Sulsel) - Sejumlah keberhasilan pembangunan Kabupaten Bone dipaparkan pada Mattompang Arajang yang digelar dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-688 Kabupaten Bone, di Bone, Selasa.
"Hari ini kita telah berhasil menempatkan Bone sebagai kabupaten yang berkontribusi signifikan bagi Sulsel,melalui akselerasi pembangunannya," kata Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bone Andi Bakti Haruni pada Mattompang Arajang tersebut.
Bakti mengatakan, sektor kesehatan misalnya, sarana dan prasarana layanan kesehatan semakin baik dan mudah diakses.
Dampaknya, usia harapan hidup masyarakat Bone meningkat, dari 69,5 tahun pada 2013 menjadi 71,5 tahun pada 2017.
"Artinya semakin banyak nenek-nenek di Bone," ujarnya berkelakar.
Dari sisi kematian anak pada saat kelahiran, ujarnya, angkanya juga menurun. Jika di tahun 2013, jumlah kematian bayi baru lahir mencapai 5,64 per seribu kelahiran, di tahun 2017 angka ini menurun ke 4,46 per seribu kelahiran.
Sementara dari sektor pendidikan, angka melek huruf di tahun 2017 telah mencapai 99,42 persen, dan angka partisipasi Sekolah Dasar hingga 99,8 persen.
"Tingkat kelulusan pada ujian nasional 2017 juga mencapai 100 persen," tambahnya.
Dari sektor pertanian, ia mengatakan produksi padi Kabupaten Bone naik rata-rata 36 persen per tahun. Bone, kata dia, juga tercatat sebagai kabupaten dengan populasi sapi terbesar di Sulsel.
"Populasi sapi kita 419 ribu ekor, sudah lebih banyak dari pada Kabupaten Enrekang," imbuhnya.
Dari sisi indikator PDRB, kata dia, juga terjadi peningkatan yang signifikan, jika pada tahun 2014 sebesar Rp26,92 juta per tahun, pada 2017 telah mencapai Rp34,26 juta.
"Angka kemiskinan juga turun menjadi 10,07 persen pada 2017," pungkasnya.
Senada, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengakui kontribusi Bone terhadap Sulsel. Berbicara Sulsel, kata dia, pasti ada Bone di dalamnya.
Peringatan Hari Jadi Bone, menurut Syahrul, harus menjadi momen evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat.
"HUT Bone bangkitkan semangat menggoreskan peradaban agar besok rakyat lebih sejahtera," pungkasnya.
"Hari ini kita telah berhasil menempatkan Bone sebagai kabupaten yang berkontribusi signifikan bagi Sulsel,melalui akselerasi pembangunannya," kata Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bone Andi Bakti Haruni pada Mattompang Arajang tersebut.
Bakti mengatakan, sektor kesehatan misalnya, sarana dan prasarana layanan kesehatan semakin baik dan mudah diakses.
Dampaknya, usia harapan hidup masyarakat Bone meningkat, dari 69,5 tahun pada 2013 menjadi 71,5 tahun pada 2017.
"Artinya semakin banyak nenek-nenek di Bone," ujarnya berkelakar.
Dari sisi kematian anak pada saat kelahiran, ujarnya, angkanya juga menurun. Jika di tahun 2013, jumlah kematian bayi baru lahir mencapai 5,64 per seribu kelahiran, di tahun 2017 angka ini menurun ke 4,46 per seribu kelahiran.
Sementara dari sektor pendidikan, angka melek huruf di tahun 2017 telah mencapai 99,42 persen, dan angka partisipasi Sekolah Dasar hingga 99,8 persen.
"Tingkat kelulusan pada ujian nasional 2017 juga mencapai 100 persen," tambahnya.
Dari sektor pertanian, ia mengatakan produksi padi Kabupaten Bone naik rata-rata 36 persen per tahun. Bone, kata dia, juga tercatat sebagai kabupaten dengan populasi sapi terbesar di Sulsel.
"Populasi sapi kita 419 ribu ekor, sudah lebih banyak dari pada Kabupaten Enrekang," imbuhnya.
Dari sisi indikator PDRB, kata dia, juga terjadi peningkatan yang signifikan, jika pada tahun 2014 sebesar Rp26,92 juta per tahun, pada 2017 telah mencapai Rp34,26 juta.
"Angka kemiskinan juga turun menjadi 10,07 persen pada 2017," pungkasnya.
Senada, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengakui kontribusi Bone terhadap Sulsel. Berbicara Sulsel, kata dia, pasti ada Bone di dalamnya.
Peringatan Hari Jadi Bone, menurut Syahrul, harus menjadi momen evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat.
"HUT Bone bangkitkan semangat menggoreskan peradaban agar besok rakyat lebih sejahtera," pungkasnya.