Program "Indonesia Tersenyum" melalui BKGN beri manfaat 250 ribu sasaran
Makassar (ANTARA) - Program "Indonesia Tersenyum" melalui kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) dalam sembilan tahun terakhir telah memberikan manfaat bagi 250 ribu orang sasaran yang tersebar di Indonesia.
Hal itu dikemukakan Ketua Divisi Kesehatan dan Kesejahteraan dari institusi profesional Yayasan Unilever Indonesia Drg Ratu Mirah Afifah, GCliendent, MDSc. disela peringatan BKGN ke-10 di Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, dalam mendukung gerakan "Indonesia Tersenyum" salah satu upaya yang dilaksanakan dengan BKGN yang kini sudah menginjak tahun ke-10, melibatkan perusahaan produsen pasta gigi bekerja sama dengan lebih 100 cabang Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan 23 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di seluruh Indonesia.
"Sebanyak 14.250 dokter gigi dan mahasiswa FKG juga ikut terlibat di sepanjang pelaksanaan BKGN," katanya.
Sementara itu, Dekan FKG Universitas Hasauddin (Unhas) Drg M Ruslin, M.Kes, Ph.D,Sp.BM mengatakan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 diketahui masih terdapat 88,8 persen masyarakat Indonesia yang memiliki gigi berlubang (Caries).
Kondisi itu juga dialami 92,6 persen anak Indonesia berumur 5 tahun dan akan mempengaruhi proses pertumbuhan anak yang nota bene masa depan generasi pelanjut.
Berkaiatan dengan hal tersebut, lanjut dia, sejak BKGN dilaksanakan FKG Unhas menjalankan program setiap mahasiswa FKG harus memiliki satu rumah tangga dampingan untuk menyosialisasikan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
"Karena itu, melalui mahasiswa FKG yang disebar ke lokasi pinggiran kota (rural area) atau ke pelosok desa, bertujuan menjangkau rumah tangga untuk mengubah pola pikir dan pola makannya demi kesehatan gigi dan mulutnya," ujarnya.
Khusus pada BKGN ke-10 di Makassar digelar pemeriksaan gigi dan mulut secara gratis di RSGM Jalan Kandea selama tiga hari yakni 13 - 15 September 2019.
Berkaitan dengan hal itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk berbondong-bondong ke RSGM Kandea guna memeriksakan gigi dan mulutnya, karena tidak dipungut biaya layanan. Cukup membawa KTP saja dan mendaftar di loket yang telah disediakan.
Pada kegiatan BKGN ke-10 di Makassar turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Bachtiar Baso dan Wakil Rektor I Unhas Prof Restu dan juga puluhan siswa sekolah dasar yang melakukan aksi demo menyikat gigi yang baik dan benar.
Hal itu dikemukakan Ketua Divisi Kesehatan dan Kesejahteraan dari institusi profesional Yayasan Unilever Indonesia Drg Ratu Mirah Afifah, GCliendent, MDSc. disela peringatan BKGN ke-10 di Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, dalam mendukung gerakan "Indonesia Tersenyum" salah satu upaya yang dilaksanakan dengan BKGN yang kini sudah menginjak tahun ke-10, melibatkan perusahaan produsen pasta gigi bekerja sama dengan lebih 100 cabang Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan 23 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di seluruh Indonesia.
"Sebanyak 14.250 dokter gigi dan mahasiswa FKG juga ikut terlibat di sepanjang pelaksanaan BKGN," katanya.
Sementara itu, Dekan FKG Universitas Hasauddin (Unhas) Drg M Ruslin, M.Kes, Ph.D,Sp.BM mengatakan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 diketahui masih terdapat 88,8 persen masyarakat Indonesia yang memiliki gigi berlubang (Caries).
Kondisi itu juga dialami 92,6 persen anak Indonesia berumur 5 tahun dan akan mempengaruhi proses pertumbuhan anak yang nota bene masa depan generasi pelanjut.
Berkaiatan dengan hal tersebut, lanjut dia, sejak BKGN dilaksanakan FKG Unhas menjalankan program setiap mahasiswa FKG harus memiliki satu rumah tangga dampingan untuk menyosialisasikan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
"Karena itu, melalui mahasiswa FKG yang disebar ke lokasi pinggiran kota (rural area) atau ke pelosok desa, bertujuan menjangkau rumah tangga untuk mengubah pola pikir dan pola makannya demi kesehatan gigi dan mulutnya," ujarnya.
Khusus pada BKGN ke-10 di Makassar digelar pemeriksaan gigi dan mulut secara gratis di RSGM Jalan Kandea selama tiga hari yakni 13 - 15 September 2019.
Berkaitan dengan hal itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk berbondong-bondong ke RSGM Kandea guna memeriksakan gigi dan mulutnya, karena tidak dipungut biaya layanan. Cukup membawa KTP saja dan mendaftar di loket yang telah disediakan.
Pada kegiatan BKGN ke-10 di Makassar turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Bachtiar Baso dan Wakil Rektor I Unhas Prof Restu dan juga puluhan siswa sekolah dasar yang melakukan aksi demo menyikat gigi yang baik dan benar.