Malili (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke–36 Tahun 2019 yang dirangkaikan upacara Hari Kesadaran Nasional yang diikuti seluruh Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Upah Jasa lingkup Pemkab Luwu Timur.
"Pembangunan didalam olahraga adalah tidak hanya jasmani, tetapi juga rohani. Dengan sehat rohani kita telah mendukung kebijakan Bapak Presiden tentang Revolusi Mental, serta SDM Unggul Indonesia Maju," kata Asisten Hukum dan Pemerintahan Lutim Budiman saat bertindak selaku Pembina Upacara , sekaligus membacakan sambutan seragam Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada upacara peringatan Haornas ke-36 di halaman kantor Bupati Lutim, Malili, Selasa.
Menurut dia, Tema Haornas tahun ini adalah "Ayo Olahraga, Dimana saja, Kapan saja". Tema ini mengandung makna bahwa olahraga itu mudah karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja, menjadi penting agar masyarakat tidak terpaku bahwa olahraga hanya dapat dilakukan di fasilitas olahraga yang tersedia.
Budiman menyebutkan bahwa pada perhelatan Asian Games dan Asian Paragames 2018 lalu Indonesia mendapat kado istimewa dari para atlit nasional, dimana Indonesia berada di peringkat ke 4 pada ajang Asian Games dengan perolehan 98 medali yang terdiri dari 31 Emas, 24 Perak dan 43 Perunggu, demikian juga di ajang Asian Paragames 2018 dengan perolehan 135 medali yang terdiri dari 37 Emas, 47 Perak dan 51 Perunggu, yang berhasil mendudukan indonesia di posisi kelima.
"Itu pertanda bahwa kita telah menata fondasi olahraga prestasi yang cukup kuat dimulai dari usia Dini, atlit Unggulan dan atlit Disabilitas. Dengan demikian, kita telah memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang," tuturnya.
Menurut Asisten Hukum dan Pemerintahan ini, untuk optimalisasi pemassalan dan pembudayaan olahraga sesuai Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menpora RI Nomor 18 Tahun 2017 tentang Gerakan Ayo Olahraga.
Inti dari peraturan ini adalah mengajak semua lapisan masyarakat untuk melakukan olahraga secara rutin dan secara teratur baik pelajar, masyarakat, pekerja/ karyawan, dan semuanya, bahkan warga binaan yang ada di Lembaga Permasyarakatan.
Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup. Permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah. Maka dengan Gerakan Ayo Olahraga diharapkan akan menjawab permasalahan tersebut.
"Dengan kesegaran jasmani yang bagus, dengan kesehatan yang bagus, terutama adik-adik pelajar kita, maka memudahkan lahirnya bibit-bibit yang berpotensi menuju pentas nasional dan dunia di masa selanjutnya," papar Budiman.