Ambon (ANTARA) - Balai Sungai wilayah Maluku diminta menangani masalah krisis air bersih pada beberapa wilayah seperti di Kabupaten Kepulauan Aru, di Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Pulau Romang, Damer, dan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
"Minimal tahun 2020 pihak balai sudah bisa menangani persoalan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di dua daerah tersebut," kata Ketua komisi III DPRD Maluku, Anos Yermias di Ambon, Jumat.
Pekan lalu, pimpinan dan anggota komisi III telah melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kilmuri dan berdialog dengan masyarakat sekaligus melihat kondisi riil di lapangan seperti apa.
Menurut dia, masyarakat Kilmuri butuh dukungan dan DPRD provinsi guna memperjuangkan harapan tersebut serta sudah disampaikan juga kepada Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku untuk ditindaklanjuti.
"Sama halnya dengan kelangkaan air bersih di Kabupaten Kepulauan Aru sudah dibahas dengan kepala balai wilayah sungai agar tahun 2020 ada penanganan," tambah Anos.
Wilayah itu terdapat empat kecamatan yang sangat kesulitan mendapatkan air bersih karena harus menyeberang ke pulau lain, sama halnya dengan Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya.
"Yang kami harapkan dari pihak balai adalah harus mengirimkan surveyor ke desa/dusun di daerah itu sehingga bisa diketahui betul rakyat kita di desa/dusun itu kekurangannya apa sehingga bisa diperjuangkan," jelasnya.
Di Kecamatan Kilmuri itu memang apa yang disampaikan oleh mahasiswa dan komponen masyarakat yang tergabung dalam gerakan Save Kilmuri sangat baik sehingga DPRD turun ke lapangan untuk menyikapinya.
Saat ini di Kecamatan Kilmuri sementara dibangun jalan sirtu oleh pemerintah kabupaten, dan tahun depan dialokasikan sejumlah anggaran dari APBD provinsi yang nilainya Rp9 miliar lebih membantu menghubungkan Kilmuri dengan Werinama.
Namun yang paling dibutuhkan sekarang adalah sarana air bersih yang memang belum memadai serta sarana kesehatan, sayangnya saat ini pemkab sementara membangun pasar.
Padahal dari kunjungan komisi ke Werinama juga melihat pasar di sana kurang baik, apalagi kalau dibangun di Kilmuri.
"Masyarakat belum terlalu membutuhkan pasar rakyat, tetapi yang perlu diutamakan adalah membangun konektivitas antardesa, kecamatan, dan kabbupaten," tegas Anos.
Sehingga hasil-hasil pertanian warga itu bisa mendapatkan akses untuk dipasarkan lebih baik ke Bula, Ibu Kota Kabupaten SBT, Werinama, atau pun Tehoru.
Berita Terkait
Pj Sekda Makassar pacu kinerja pegawai untuk capai PAD sebesar Rp2 triliun
Selasa, 16 April 2024 21:48 Wib
Wali Kota Makassar meminta semua OPD tuntaskan pembangunan infrastruktur
Selasa, 16 April 2024 21:36 Wib
SAR Gabungan temukan seorang IRT tenggelam di Sungai Pakkasolo Bone
Sabtu, 13 April 2024 18:41 Wib
Wali Kota Makassar usul ke DPR RI buat bendungan karet di Sungai Tallo dan Jeneberang
Sabtu, 6 April 2024 20:46 Wib
PT Vale sumbang 5.000 bibit pohon penghijauan di Maros-Pangkep Sulsel
Rabu, 6 Maret 2024 16:19 Wib
31 orang tewas akibat bus terjun ke sungai di Mali
Rabu, 28 Februari 2024 13:48 Wib
DLH Sulbar gelar sosialisasi mitigasi perubahan iklim di Mamuju
Senin, 26 Februari 2024 16:48 Wib
Tim SAR evakuasi jenazah remaja tenggelam di Sungai Tabo-tabo Pangkep
Selasa, 20 Februari 2024 7:43 Wib