Makassar (ANTARA) - Malaysian Association of Tour and Travel Agent (Matta) sebagai salah satu asosiasi travel terbesar di negara Malaysia pertama kali hadir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk memperkenalkan berbagai destinasi wisata di negara jiran.
Promosi pariwisata malaysia tersebut dikemas dalam acara Bussines Matching bertajuk Matta Travel Exchange (MTEX) di Makassar, Rabu, yang dibuka oleh Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Bakar, sekaligus mengajak warga Sulawesi untuk mengeksplore destinasi Negara Malaysia.
Datuk Zainal Abidin Bakar mengemukakan roadshow perdana di Sulawesi Selatan itu telah menjadi perencanaan sejak lama, setelah sebelumnya pada 2019 juga merambah beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya Jawa Tengah, Surabaya, Semarang, Solo, Pekanbaru, Kalimantan Selatan, Riau dan Balikpapan.
"Makassar itu pintu masuk dari kawasan timur Indonesia yang begitu pesat. Ini kita harapkan hubungan investasi dan ekonomi antara Indonesia-Malaysia harus ditingkatkan," katanya.
Kegiatan ini juga berkaitan dengan even Visit Malaysia 2020 sebagai agenda nasional kerajaan Malaysia untuk meningkatkan kedatangan wisatawan ke Malaysia.
Pemerintah Malaysia tahun ini menargetkan 4 juta wisatawan asal Indonesia dari target 30 juta di seluruh negara, sementara khusus untuk kawasan Timur Indonesia ditargetkan 10.000 pengunjung/wisatawan.
Menarik wisatawan ke Malaysia, kata dia, bukan hanya dalam bidang pariwisata, tetapi juga pada bidang kesehatan yang juga dinilai banyak warga Indonesia datang berobat ke Malaysia.
"Terkait ini makanya kita melakukan pertukaran pengobatan di Malaysia. bertukar pengalaman, antara mahasiswa kedokteran Malaysia dan Indonesia," katanya.
Selain itu, ada juga bidang pariwisata olahraga. Berdasarkan data Kedutaan Besar Malaysia, penonton Moto GP asal Indonesia yang mengunjungi Malaysia melampaui target kunjungan 6.000 penonton di 2019.
Matta sebagai asosiasi pariwisata asal Malaysia memboyong 21 industri terdiri dari lima hotel dan selebihnya adalah travel agen pada kegiatan yang digelar sehari tersebut.
"Kita menawarkan paket perjalanan seperti ke Kuala Lumpur, Genting, Selangor dan destinasi baru lainnya. Bahkan kita juga buka paket untuk anak milenial, Rp1 juta rupiah saja," katanya.
Pariwisata saat ini yang tengah anjlok akibat virus corona tidak menjadi masalah yang sangat serius bagi pemerintah Malaysia. Hal itu ditengarai berbagai langkah-langkah preventif yang dilakukan.
"Kita telah ambil langkah-langkah dan tindakan seperti mengawal di pintu-pintu masuk, potensi-potensi yang membawa virus. Kita juga mendengarkan nasehat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa jangan panik untuk mewujudkan pariwisata tetap berjalan dengan baik tentunya diaerta langkah-langkah tertentu," ujarnya.
Datuk Zainal semakin yakin setelah 22 orang pengidap virus corona dinyatakan telah sembuh dari 36 kasus di negara tersebut.
Menurut dia, pengawalan dan perawatan dilakukan dengan baik oleh pemerintah Malaysia menghadapi virus corona yang terus mewabah di banyak negara.
Sementara Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulsel, Didi Leonardo Manaba pada kesempatan yang sama mengajak warga Sulsel untuk ikut fokus menghidupkan hubungan antara Malaysia dan Makassar Sulawesi Selatan
Menurutnya, untuk kawasan Timur Indonesia, Makassar dinilai menjadi starting point bagi warga menuju Malaysia.
"Kita memiliki market potensial di Makassar untuk ke Malaysia, tetapi banyak juga destinasi di Malaysia yang sangat potensi dikunjungi oleh cityzen Indonesia khususnya Makassar," katanya.