Makassar (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) mencatat bahwa konsumsi listrik rumah tangga (RT) untuk wilayah Sulselrabar naik 5,6 persen sejak masa pandemi COVID-19.
"Kenaikannya ini mulai tampak pada bulan Maret hingga sekarang, sejak dicanangkan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah oleh pemerintah," kata Humas PLN UIW Sulselrabar, Eko Wahyu Prasongko di Makassar, Jumat.
Menurut dia, konsumsi listrik di tatanan rumah tangga meningkat karena pemakaian dan aktivitas di rumah lebih banyak dari hari-hari sebelumnya sejak pandemi ini mewabah, dan kondisi itu terjadi di semua provinsi wilayah PLN UIW Sulselrabar, khususnya di Sulawesi Selatan.
"Pemakaian dan aktivitas di rumah memang banyak, yang dulunya pendingin ruangan tidak digunakan pada siang hari, kini bahkan ada yang aktif 24 jam non stop karena mereka kerja dari rumah," ujarnya.
Oleh karena itu, Eko menegaskan bahwa tarif listrik pada setiap rumah tangga bisa saja semakin meningkat karena penggunaan listrik juga bertambah.
"Kenaikan bukan karena tarif dasar listrik naik tetapi murni karena aktivitas banyak di rumah, seperti WFH. Begitu keluarga ada di rumah, maka penyalaan TV akan naik ditambah bulan puasa," ujarnya.
Jika penagihan tarif listrik terlalu tinggi, maka pihak PLN mengimbau kepada pelanggan, agar datang ke posko pengaduan dengan menunjukkan angka stand KW meter atau menghubungi call center PLN.
Stan meter penggunaan listrik akan dicocokkan dengan penggunaan pada bulan tersebut. Jika terjadi perbedaan, maka pembayaran akan dikonversikan ke bulan berikutnya.
"Kami imbau kepada pelanggan untuk bisa mengontrol pemakaian listriknya dengan cara mengecek KWH meternya dan angka stand meternya," kata dia.
Meski demikian, Eko menyampaikan konsumsi listrik pada kategori bisnis menurun hingga 16 persen, begitu pula pada sektor industri.
Ia memastikan hal itu terjadi karena banyaknya pusat perbelanjaan yang tutup karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, khususnya Kota Makassar. Begitu pula pabrik yang banyak tutup karena wabah virus corona.
"Secara umum penggunaan listrik menurun, secara keseluruhan pertumbuhan pemakaian energi listrik di Sulselrabar turun 2,36 persen," katanya.