Makassar (ANTARA) - PT UPC Renewables, pengembang pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) bertenaga bayu (PLTB) di Kabupaten Sidrap, Sulsel, menyebutkan dua daerah di Sulsel berpotensi dikembangkan PLTB yakni Kabupaten Takalar dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
"Kondisi angin di Sulawesi Selatan itu cukup baik di beberapa wilayah, kalau Kabupaten Jeneponto tentu sudah bisa dipastikan dengan adanya PLTB Tolo, tetapi untuk daerah lain ada juga, seperti Kabupaten Takalar dan Selayar," kata Kepala Pengembangan Proyek PT UPC Renewables Niko Priyambada di Makassar, Sulsel, Senin.
Meski demikian, rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di dua kabupaten tersebut memiliki kendala masing-masing.
Di Takalar, Niko mengemukakan meski potensi angin di kabupaten itu sangat bagus, namun pihaknya kesulitan untuk perizinan pengembangan PLTB-nya, karena rencana pembangunan tiang turbin berada di kawasan pelatihan TNI AU, sehingga bangunan dengan ketinggian tertentu dibatasi.
"Bangunan dengan ketinggian 75 meter sudah tidak bisa lagi dibangun di Takalar, sedangkan tinggi baling-baling turbin sudah mencapai 130-an meter," katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Kepulauan Selayar, kata Niko, memiliki kapasitas yang jauh lebih baik, bahkan digadang-gadang mampu menghasilkan kapasitas listrik 100-200 MW.
Hanya saja, wilayah Selayar hanya butuh pasokan listrik maksimum enam MW dan bakal kesulitan memasok listrik ke wilayah lain karena merupakan daerah kepulauan.
"Kebutuhan daya di Selayar itu sedikit sekali. Jika kita membangun pembangkit dengan kapasitas 50 MW, itu tidak akan bisa diserap oleh kebutuhan listrik di Selayar, karena mungkin di sana maksimum pemakaian 5-6 MW," paparnya.
Pengembangan PLTB Selayar bisa saja untuk perencanaan jangka panjang dengan membangun sambungan kabel bawah laut ke Kabupaten Bulukumba dan menuju wilayah lainnya di Sulawesi.
"Hal ini yang kami usulkan ke PT PLN (Persero), semoga disetujui dan program raksasa ini bisa terlaksana karena untuk 100-200 MW saja, di sana (Selayar) ada. Tapi, kita harus tahu bagaimana distribusinya nanti, apakah listrik itu mau atau bisa dibeli oleh PLN," ujarnya.
Selain itu, juga akan disesuaikan dengan kebutuhan listrik di Pulau Sulawesi.
Meski demikian, pada satu sisi, PLN telah mengoneksi jaringan di tiga provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat hingga ke Sulawesi Tenggara, sehingga memungkinkan peningkatan kapasitas industri dengan penggunaan listrik yang lebih besar.
"Dengan itu, akan muncul kebutuhan listrik lagi dalam waktu dekat ini. Ketika jaringan terkoneksi, maka bisa memasok sepanjang jaringan itu terkoneksi," katanya.
Niko mengemukakan PLTB Sidrap yang diresmikan pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo telah mampu mendistribusikan listrik kepada pelanggan di beberapa wilayah mulai dari Sidrap, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros.