Pjs Bupati Lutim minta kades tetap jaga netralitas di pilkada
Netralitas Kepala Desa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah poin utama dalam pilkada tahun ini
Malili (ANTARA) - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Luwu Timur Jayadi Nas meminta kepada kepala desa dan lurah untuk netral dalam Pilkada Serentak 2020 karena hal tersebut ada aturan yang mengikat.
"Netralitas Kepala Desa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah poin utama dalam pilkada tahun ini," kata Jayadi saat kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan Camat, para Kepala Desa/Lurah serta tokoh masyarakat di Aula Kantor Camat Nuha, Luwu Timur, Rabu (30/9/2020).
Nuha adalah kecamatan pertama yang dikunjungi oleh Jayadi Nas, sejak dikukuhkan sebagai penjabat sementara Bupati Luwu Timur oleh Gubernur Sulsel pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, Jayadi Nas mantan Ketua KPU Sulsel ini menyampaikan beberapa hal penting utamanya menyangkut pelaksanaan Pilkada Luwu Timur pada Desember mendatang.
Dia menambahkan netralitas bagi Kepala Dinas dan Lurah sangat penting mengingat Camat dan Kades/Lurah bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kepala desa /lurah harus bisa menjaga kondusifitas daerah dengan tetap menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat yang netral untuk mengayomi dan melayani seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Jayadi mengungkapkan Kabupaten Luwu Timur masuk dalam daerah rawan kedua pada pilkada tahun ini, sehingga peran pemerintah desa dan tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk media massa sangat strategis untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa Pilkada adalah mencari sosok pemimpin yang terbaik bagi daerah ini.
"Luwu Timur termasuk daerah kedua rawan di Sulawesi Selatan, tetapi saya yakin dalam pilkada tidak akan terjadi gesekan antara pendukung karena saya sangat yakin kekerasan bukanlah karakter masyarakat Luwu Timur," Kunci Jayadi. (*/Adv)
"Netralitas Kepala Desa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah poin utama dalam pilkada tahun ini," kata Jayadi saat kunjungan kerja sekaligus silaturahmi dengan Camat, para Kepala Desa/Lurah serta tokoh masyarakat di Aula Kantor Camat Nuha, Luwu Timur, Rabu (30/9/2020).
Nuha adalah kecamatan pertama yang dikunjungi oleh Jayadi Nas, sejak dikukuhkan sebagai penjabat sementara Bupati Luwu Timur oleh Gubernur Sulsel pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, Jayadi Nas mantan Ketua KPU Sulsel ini menyampaikan beberapa hal penting utamanya menyangkut pelaksanaan Pilkada Luwu Timur pada Desember mendatang.
Dia menambahkan netralitas bagi Kepala Dinas dan Lurah sangat penting mengingat Camat dan Kades/Lurah bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kepala desa /lurah harus bisa menjaga kondusifitas daerah dengan tetap menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat yang netral untuk mengayomi dan melayani seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Jayadi mengungkapkan Kabupaten Luwu Timur masuk dalam daerah rawan kedua pada pilkada tahun ini, sehingga peran pemerintah desa dan tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk media massa sangat strategis untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa Pilkada adalah mencari sosok pemimpin yang terbaik bagi daerah ini.
"Luwu Timur termasuk daerah kedua rawan di Sulawesi Selatan, tetapi saya yakin dalam pilkada tidak akan terjadi gesekan antara pendukung karena saya sangat yakin kekerasan bukanlah karakter masyarakat Luwu Timur," Kunci Jayadi. (*/Adv)