Profil atlet Paralimpiade: Elvin Sesa, andalan Ibu Pertiwi asal Masohi
Jakarta (ANTARA) - Terlahir sebagai penyandang disabilitas, Elvin Elhudia Sesa tak menganggap keadaan ini sebagai beban, melainkan pelecut semangat dia dalam membuktikan kemampuannya.
Dari data NPC Indonesia, Elvin lahir pada 6 September 1996 di Waipo, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, sebuah daerah yang terletak di tepian Teluk Elpaputih di selatan Pulau Seram, Maluku.
Sejak bersekolah, gadis yang sebentar lagi genap berusia 25 tahun itu telah menorehkan prestasi olahraga di gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makassar.
Pada ajang tersebut, Elvin yang ketika itu masih duduk di bangku SMA luar biasa berhasil menggondol medali emas nomor lari 100 meter puteri.
Prestasi Elvin ternyata terus berlanjut pada ajang yang lebih tinggi. Tak main-main, Asian Para Games 2018, dalam nomor 400 meter T20 putri.
Elvin yang baru pertama berlaga dalam ajang bergengsi olahraga untuk atlet-atlet difabel tingkat Asia itu sukses meraih medali perunggu dengan catatan waktu 61,37 detik.
Medali emas diraih Siti Noor Aisah Mohammad Arifin dari Malaysia dengan waktu 58,69 detik, sedangkan medali perak menjadi milik Toyama Aini dari Jepang dengan torehan waktu 60,78 detik.
Belum puas, Elvin menjajal Kejuaraan INAS Global Games 2019 di Brisbane Australia, sebuah turnamen yang diselenggarakan INAS (International Sports Federation for Persons with Intellectual Disability).
Elvin berhasil menggondol dua medali sekaligus dari nomor lari 400 meter dan medali perunggu dari nomor lari 800 meter.
Tak hanya itu, Elvin juga turut mengoleksi medali Tunis World Para Athletics Grand Prix 2021 yang berlangsung pada 18-20 Maret lalu.
Ditambah medali perak dari nomor lari 400m klasifikasi T20/46/47 yang dipersembahkan Elvin, Tim Merah Putih membawa pulang enam medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu dari event itu.
Pada ajang kualifikasi menuju Paralimpiade Tokyo itu, Indonesia menempati posisi ke-8 klasemen perolehan medali dari total 47 negara peserta.
Kini, Elvin bakal berlaga dalam Paralimpiade Tokyo yang berlangsung mulai 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang.
Bersama 22 atlet lainnya, Elvin mewakili Merah Putih pada pesta olahraga atlet disabilitas empat tahunan tersebut.
Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia bakal selalu menyertai setiap perjuangan Elvin dan kolega yang akan berlaga di arena.
Dari provinsi seribu pulau, Elvin akan tampil melawan atlet-atlet dari berbagai belahan negara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa disabilitas bukan pembatas untuk tampil teratas.
Prestasi dan semangat Elvin pantas menjadi pelecut semangat bagi anak-anak difabel lain, khususnya dari Indonesia timur agar kelak turut berpacu merebut medali demi Ibu Pertiwi.
Biodata singkat:
Nama: Elvin Elhudia Sesa
Tempat tanggal lahir: Waipo, Masohi, Maluku Tengah, 6 September 1996
Cabang: Para-atletik
Prestasi:
- Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makassar (1 medali emas)
- Asian Para Games 2018 (1 medali perunggu)
- Kejuaraan INAS Global Games 2019 di Brisbane Australia (1 emas, 1 perunggu)
- Tunis World Para Athletics Grand Prix 2021 (1 perak)
Dari data NPC Indonesia, Elvin lahir pada 6 September 1996 di Waipo, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, sebuah daerah yang terletak di tepian Teluk Elpaputih di selatan Pulau Seram, Maluku.
Sejak bersekolah, gadis yang sebentar lagi genap berusia 25 tahun itu telah menorehkan prestasi olahraga di gelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makassar.
Pada ajang tersebut, Elvin yang ketika itu masih duduk di bangku SMA luar biasa berhasil menggondol medali emas nomor lari 100 meter puteri.
Prestasi Elvin ternyata terus berlanjut pada ajang yang lebih tinggi. Tak main-main, Asian Para Games 2018, dalam nomor 400 meter T20 putri.
Elvin yang baru pertama berlaga dalam ajang bergengsi olahraga untuk atlet-atlet difabel tingkat Asia itu sukses meraih medali perunggu dengan catatan waktu 61,37 detik.
Medali emas diraih Siti Noor Aisah Mohammad Arifin dari Malaysia dengan waktu 58,69 detik, sedangkan medali perak menjadi milik Toyama Aini dari Jepang dengan torehan waktu 60,78 detik.
Belum puas, Elvin menjajal Kejuaraan INAS Global Games 2019 di Brisbane Australia, sebuah turnamen yang diselenggarakan INAS (International Sports Federation for Persons with Intellectual Disability).
Elvin berhasil menggondol dua medali sekaligus dari nomor lari 400 meter dan medali perunggu dari nomor lari 800 meter.
Tak hanya itu, Elvin juga turut mengoleksi medali Tunis World Para Athletics Grand Prix 2021 yang berlangsung pada 18-20 Maret lalu.
Ditambah medali perak dari nomor lari 400m klasifikasi T20/46/47 yang dipersembahkan Elvin, Tim Merah Putih membawa pulang enam medali emas, dua medali perak, dan empat medali perunggu dari event itu.
Pada ajang kualifikasi menuju Paralimpiade Tokyo itu, Indonesia menempati posisi ke-8 klasemen perolehan medali dari total 47 negara peserta.
Kini, Elvin bakal berlaga dalam Paralimpiade Tokyo yang berlangsung mulai 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang.
Bersama 22 atlet lainnya, Elvin mewakili Merah Putih pada pesta olahraga atlet disabilitas empat tahunan tersebut.
Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia bakal selalu menyertai setiap perjuangan Elvin dan kolega yang akan berlaga di arena.
Dari provinsi seribu pulau, Elvin akan tampil melawan atlet-atlet dari berbagai belahan negara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa disabilitas bukan pembatas untuk tampil teratas.
Prestasi dan semangat Elvin pantas menjadi pelecut semangat bagi anak-anak difabel lain, khususnya dari Indonesia timur agar kelak turut berpacu merebut medali demi Ibu Pertiwi.
Biodata singkat:
Nama: Elvin Elhudia Sesa
Tempat tanggal lahir: Waipo, Masohi, Maluku Tengah, 6 September 1996
Cabang: Para-atletik
Prestasi:
- Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makassar (1 medali emas)
- Asian Para Games 2018 (1 medali perunggu)
- Kejuaraan INAS Global Games 2019 di Brisbane Australia (1 emas, 1 perunggu)
- Tunis World Para Athletics Grand Prix 2021 (1 perak)