Pimpinan MPR resmikan Masjid Syahrul Muhadjirin Makassar
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Syarifuddin Hasan meresmikan Masjid Syahrul Muhadjirin yang terletak di lingkungan SMA Negeri 10 Makassar, Sulawesi Selatan dimana pembangunan tempat ibadah ini merupakan komitmen terhadap sila pertama Pancasila.
"Pembangunan masjid ini merupakan komitmen kita kepada sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Ini adalah komitmen untuk mengutamakan dan menghormati agama," kata Syarief Hasan sapaan akrab Syarifuddin Hasan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Syarief menjelaskan, bahwa sila pertama Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa", telah mewarnai kehidupan beragama di Indonesia.
"Bangsa Indonesia dengan sila pertama Pancasila ini memberikan komitmen yang begitu luas, termasuk dalam menyiarkan agama," kata Syarief.
Dalam konteks pembangunan, kata Syarief, pembangunan harus memiliki keberpihakan. Sebagus apapun undang-undang maupun peraturan tetapi tanpa keberpihakan maka hasil luarannya tidak sesuai harapan.
"Sebaliknya, kalau ada keberpihakan dalam pembangunan maka kinerjanya akan semakin baik," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syarief juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi Provinsi Sulawesi Selatan mendapat julukan provinsi 1.000 masjid seperti Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya bermimpi dalam lima tahun ke depan, kalau orang akan melihat jumlah masjid terbanyak maka datanglah ke Provinsi Sulawesi Selatan. Kalau ingin melihat masjid-masjid dipenuhi jamaahnya, maka datanglah ke Provinsi Sulawesi Selatan," kata Syarief.
Senada dengan Syarief, pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pembangunan Masjid Syahrul Muhadjirin di SMA Negeri 10 Makassar menjadi contoh pembangunan masjid di setiap sekolah di Sulawesi Selatan, yang pembangunannya tanpa menggunakan APBD.
"Pembangunan masjid tidak menggunakan APBD. Kami memprogramkan sekolah-sekolah untuk membangun masjid. Masjid Syahrul Muhajirin ini menjadi pilot project. Ini menjadi contoh dan motivasi bagi sekolah-sekolah lain," kata Andi Sudirman.
Sudirman menyebutkan, Masjid Syahrul Muhadjirin dipelopori oleh kepala sekolah SMA Negeri 10 Makassar menjelang berakhirnya masa tugas sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Ibu kepala sekolah akan mengakhiri tugasnya sebagai ASN. Semoga ini menjadi akhir yang baik karena pembangunan masjid ini akan mengalir terus pahalanya. Masjid ini akan dimakmurkan para siswa dan masyarakat sekitar," kata Andi Sudirman.
Sementara itu Kepala UPT SMA Negeri 10 Husaefah Hasan menambahkan, Masjid Syarul Muhajirin dibangun empat tahun lalu, tanggal 13 Oktober 2017. Peletakan batu pertama dilakukan Syahrul Yasin Limpo. Pembangunan masjid masih berjalan, pemberian nama masjid oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat berkunjung ke SMAN 10 Makassar.
"Saat bersamaan datang juga Syahrul Yasin Limpo. Karena itu masjid ini diberi nama Masjid Syahrul Muhadjirin," kata Husaefah.
Masjid ini terdiri dari dua lantai dengan luas bangunan 18 x 16 meter. Pembangunan masjid ini telah menghabiskan biaya sekitar Rp1,5 miliar.
Hadir dalam peresmian Masjid Syahrul Muhadjirin, Jumat (22/10) antara lain istri Wakil Ketua MPR Ingrid Kansil, Staf Khusus Wakil Ketua MPR Jafar Hafsah, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Sulsel H. Ni'matullah, SE, Plt Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel, Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel, Dewan Masjid Provinsi Sulsel.
"Pembangunan masjid ini merupakan komitmen kita kepada sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Ini adalah komitmen untuk mengutamakan dan menghormati agama," kata Syarief Hasan sapaan akrab Syarifuddin Hasan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Syarief menjelaskan, bahwa sila pertama Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa", telah mewarnai kehidupan beragama di Indonesia.
"Bangsa Indonesia dengan sila pertama Pancasila ini memberikan komitmen yang begitu luas, termasuk dalam menyiarkan agama," kata Syarief.
Dalam konteks pembangunan, kata Syarief, pembangunan harus memiliki keberpihakan. Sebagus apapun undang-undang maupun peraturan tetapi tanpa keberpihakan maka hasil luarannya tidak sesuai harapan.
"Sebaliknya, kalau ada keberpihakan dalam pembangunan maka kinerjanya akan semakin baik," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syarief juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi Provinsi Sulawesi Selatan mendapat julukan provinsi 1.000 masjid seperti Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya bermimpi dalam lima tahun ke depan, kalau orang akan melihat jumlah masjid terbanyak maka datanglah ke Provinsi Sulawesi Selatan. Kalau ingin melihat masjid-masjid dipenuhi jamaahnya, maka datanglah ke Provinsi Sulawesi Selatan," kata Syarief.
Senada dengan Syarief, pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pembangunan Masjid Syahrul Muhadjirin di SMA Negeri 10 Makassar menjadi contoh pembangunan masjid di setiap sekolah di Sulawesi Selatan, yang pembangunannya tanpa menggunakan APBD.
"Pembangunan masjid tidak menggunakan APBD. Kami memprogramkan sekolah-sekolah untuk membangun masjid. Masjid Syahrul Muhajirin ini menjadi pilot project. Ini menjadi contoh dan motivasi bagi sekolah-sekolah lain," kata Andi Sudirman.
Sudirman menyebutkan, Masjid Syahrul Muhadjirin dipelopori oleh kepala sekolah SMA Negeri 10 Makassar menjelang berakhirnya masa tugas sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Ibu kepala sekolah akan mengakhiri tugasnya sebagai ASN. Semoga ini menjadi akhir yang baik karena pembangunan masjid ini akan mengalir terus pahalanya. Masjid ini akan dimakmurkan para siswa dan masyarakat sekitar," kata Andi Sudirman.
Sementara itu Kepala UPT SMA Negeri 10 Husaefah Hasan menambahkan, Masjid Syarul Muhajirin dibangun empat tahun lalu, tanggal 13 Oktober 2017. Peletakan batu pertama dilakukan Syahrul Yasin Limpo. Pembangunan masjid masih berjalan, pemberian nama masjid oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat berkunjung ke SMAN 10 Makassar.
"Saat bersamaan datang juga Syahrul Yasin Limpo. Karena itu masjid ini diberi nama Masjid Syahrul Muhadjirin," kata Husaefah.
Masjid ini terdiri dari dua lantai dengan luas bangunan 18 x 16 meter. Pembangunan masjid ini telah menghabiskan biaya sekitar Rp1,5 miliar.
Hadir dalam peresmian Masjid Syahrul Muhadjirin, Jumat (22/10) antara lain istri Wakil Ketua MPR Ingrid Kansil, Staf Khusus Wakil Ketua MPR Jafar Hafsah, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Sulsel H. Ni'matullah, SE, Plt Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel, Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel, Dewan Masjid Provinsi Sulsel.