Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulawesi Selatan H Moh Hasan MH meresmikan Perpustakaan Hibrida dan Perpustakaan Lorong Al Insyirah dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021.
Ia menjelaskan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memang menginstruksikan untuk menggencarkan Program Gerakan Literasi terutama pada pembentukan akhlak dan pengamalan ajaran agama.
"Maka kita sangat apresiasi dan mendukung jika ada masyarakat dan lembaga pendidikan yang mengembangkan kegiatan literasi," katanya usai meresmikan Perpustakaan Lorong Al Insyirah di Sekolah Islam Terpadu Al Insyirah di Jalan Paccarekkang, Daya, Makassar, Sabtu.
Salah satu program unggulan Pemprov Sulsel, kata Hasan, adalah layanan perpustakaan dan pengembangan perpustakaan ibu dan anak yang telah menjadi role model nasional.
"Sudah ada sekitar 250 perpustakaan desa dan lorong yang dibina Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel," katanya..
Menurut dia, Al Insyirah telah lebih dahulu melakukan pengembangan kegiatan literasi tanpa perlu menunggu bantuan pemerintah. Maka selanjutnya menjadi kewajiban DPK Sulsel membina lebih lanjut dengan bantuan pendanaan maupun mendorong para guru untuk menulis dan menerbitkan buku.
Pada kesempatan itu, Moh Hasan menyalurkan bantuan sebesar Rp10 juta untuk pembinaan kegiatan literasi di Sekolah Al Insyirah.
Penyerahan bantuan tersebut juga dihadiri tokoh literasi Sulsel selaku penerima Nugra Jasadharma Pustaloka, penghargaan tertinggi Perpustakaan Nasional Bachtiar Adnan Kusuma. Ia turut hadir memberikan motivasi literasi.
Menurut Adnan, menulis itu gerakan hati dengan memiliki tekad yang kuat sebagai energi dan inspiring, dan memiliki komitmen sebagai integritas.
"Guru yang baik wajib membaca 20 menit tiap hari agar memiliki modal 7.500 kata untuk menulis. Jika 30 menit tiap hari menulis 2 halaman maka 1 bulan 60 halaman dan dalam 3 bulan bisa terbitkan buku setebal 220 halaman," katanya.
Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Al Insyirah Drs Junaidin MPd menjelaskan di sekolah Al Insyirah telah terbentuk Tim Literasi Sekolah dan telah dua kali melaksanakan lomba penulisan guru.
"Kita mendorong para guru dulu agar aktif menulis agar siswa turut menggandrungi hobi membaca dan kebiasaan menulis. Literasi kita yakini salah satu cara efektif pembentukan karakter siswa," jelasnya.
Di sela peresmian tiga model perpustakaan (konvensional, digital dan perpustakaan mini/lorong untuk warga) itu, juga diikrarkan Deklarasi Guru Menulis serta dibacakan juara lomba guru menulis.
Masing-masing berhasil meraih juara 1 dengan judul tulisan "Kandidat Pemimpin Masa Depan Bukan Halu" oleh Muh Ramajahi SPdi, juara 2 "Prestasimu Prestasiku" penulis Kamsina SPd dan guru juara 3 tulisan "Mengenalkan Tujuan dari Setiap Aktifitasnya" oleh Habiburahman.