Istanbul (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menunjukkan keprihatinan atas permintaan panglima angkatan bersenjata Sudan Abdel Fattah al-Burhan untuk memecat utusan badan internasional tersebut, Volker Perthes.
Guterres "terkejut atas surat yang diterima dari ketua Dewan Kedaulatan Sudan" yang meminta pemecatan Perthes dari posnya, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
"Sekjen bangga dengan pekerjaan yang dilakukan Volker Perthes dan menegaskan keyakinannya terhadap Utusan Khususnya," kata Dujarric.
Dalam suratnya, ketua Dewan Kedaulatan yang berkuasa di negara itu menyatakan ketidakpuasannya dengan kinerja utusan PBB itu, menurut media Sudan.
Panglima tentara itu menuduh Perthes menyebarkan informasi salah mengenai tercapainya konsensus atas kesepakatan kerangka kerja Sudan sementara kenyataannya berbeda.
Kesepakatan kerangka kerja yang ditandatangani pada 2 Desember 2022 itu menjanjikan dua tahun masa transisi dan penunjukan perdana menteri sipil oleh partai-partai politik yang menandatangani kesepakatan.
Al-Burhan juga menuduh utusan PBB itu menjadi sumber cerminan negatif mengenai Sudan dalam organisasi internasional.
Sebanyak 863 warga sipil tewas dan ribuan lainnya terluka dalam pertempuran antara tentara Sudan dengan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak 15 April, menurut petugas medis setempat.
Pertempuran terjadi setelah ketidaksepakatan terus terbentuk dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dengan RSF mengenai masuknya kelompok paramiliter tersebut ke dalam angkatan bersenjata negara itu, sebuah syarat dalam kesepakatan transisi Sudan dengan kelompok politik.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021 ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan status darurat dalam gerakan yang disebut sebagai "kudeta" oleh berbagai kekuatan politik.
Masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019 setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024.
Sumber: Anadolu
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen PBB prihatin atas permintaan Sudan untuk pecat utusannya
Berita Terkait
DK PBB menyuarakan keprihatinannya atas kekerasan di Fashir Sudan
Minggu, 28 April 2024 17:57 Wib
Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan
Rabu, 3 April 2024 11:40 Wib
MIliter Sudan akan segera bebaskan Khartoum dari cengkeraman RSF
Selasa, 5 Maret 2024 13:12 Wib
Konflik Sudan menyebabkan lebih dari 5 juta warga sipil mengungsi
Jumat, 15 September 2023 9:18 Wib
Kelompok paramiliter RSF mengakui telah menewaskan 260 tentara Sudan
Selasa, 22 Agustus 2023 14:30 Wib
Tembakan membabi buta di Sudan menewaskan 34 warga sipil
Kamis, 13 Juli 2023 1:58 Wib
RSF tuduh militer Sudan menewaskan 31 warga sipil di Kota Omdurman
Minggu, 9 Juli 2023 14:19 Wib
RSF Sudan kuasai pos polisi di selatan ibukota Khartoum
Selasa, 27 Juni 2023 11:29 Wib