Makassar (ANTARA) - Tim kick boxing Sulsel menyatakan tidak mempersoalkan keputusan penundaan jadwal Pra-PON yang semula dijadwalkan Juni di Solo, Jawa, kemudian dipindah ke Bogor, Jawa Barat, pada Oktober 2023.
Pelatih kick boxing Sulsel Rudi Hartono di Makassar, Selasa, mengatakan penundaan jadwal tersebut akan dimaksimalkan untuk lebih mematangkan persiapan guna mendapatkan banyak tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Sumut-Aceh.
“Kami merasa tidak dirugikan dengan penundaan jadwal tersebut. Waktu yang lebih lama ini akan kami manfaatkan untuk meningkatkan kemampuan teknik dan stamina para atlet,” ujarnya.
Ia menjelaskan kick boxing memang merupakan cabang olahraga yang akan dipertandingkan pertama kali pada PON 2024 mendatang sehingga pihaknya siap mendukung penuh dan mengikuti kebijakan dari pengurus pusat.
Untuk komposisi atlet, pihaknya mengaku masih menyiapkan 19 atlet yang sejak Februari lalu menjalani pelatihan daerah (pelatda) di Makassar.
Ke-19 atlet tersebut masing-masing Baso Reski Wisno, Andi Afrah (bentuk kreatif individu), Muhammaf Rifqi, Muhammad Rezky, Asprianti Amba Datu (kategori Tatami), Gery, Amsi Samir, Muh Aqsa Putra, Nurhayani, Risnawati, Fitri di nomor ring cabor
Selanjutnya, Muhammad Zaldi, Muslimin, Agung, Tri Fitriani dan Zahra Ika yang bersiap di ring olahraga melengkapi nomor kontak.
Para atlet yang fokus menjalani TC ini berasal dari berbagai daerah di Sudan Selatan yakni Makassar, Gowa, Wajo, dan dari Kabupaten Tanah Toraja.