Warsawa (ANTARA) - Polandia telah mengumumkan penambahan pasukan ke perbatasan dengan Belarus dari 2.000 menjadi 10.000 orang.
Langkah itu dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat di antara kedua negara dalam beberapa pekan terakhir menyusul keberadaan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, di Belarus.
"Sebanyak 4.000 (tentara) akan terlibat langsung mendukung pasukan Penjaga Perbatasan di perbatasan, 6.000 lainnya akan menjadi cadangan dan berlatih di sana," kata Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak kepada Radio 1 Polandia, Kamis.
Pengumuman itu muncul sehari setelah kantor kepresidenan Belarus menyerukan kepada Polandia untuk menahan diri dari konfrontasi bersenjata.
"Wahai saudara kami di Polandia. Kita bertetangga. Belarus dan Polandia memiliki sejarah yang sama selama ratusan tahun. Tidak ada alasan memperlakukan tanah Belarus sebagai perbatasan timur Polandia," kata seruan itu yang disampaikan dalam pertemuan pasukan patriotik Republik Belarus pada Rabu (9/8).
Pernyataan itu menyinggung hubungan sejarah Polandia dengan Belarus, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet setelah Perang Dunia II.
"Kami ingin meyakini bahwa kalian tidak akan tertipu oleh propaganda agresif. Sejarah menjadi bukti bagaimana Belarus mengusir invasi dari Barat," kata seruan itu.
Namun, Blaszczak mengatakan kepada Radio Polandia bahwa seruan tersebut bisa semakin memprovokasi ketegangan di sepanjang perbatasan Polandia-Belarus.
“Tentu saja, ini adalah provokasi. Kami harus siap untuk berbagai skenario, (dan) kami tidak menutup kemungkinan apa pun. Itu sebabnya kami memutuskan untuk memindahkan pasukan lebih dekat ke perbatasan untuk mencegah agresor,” katanya.
Blaszczak juga mengatakan ada peningkatan arus imigran gelap dari Timur Tengah dan Afrika yang melintasi perbatasan Polandia-Belarus secara ilegal.
Pada Rabu, pemerintah Polandia mengumumkan rencana untuk mengerahkan 2.000 tentara tambahan ke perbatasan dengan Belarus. Mereka menuding Belarus memfasilitasi imigran gelap.
Menurut Blaszczak, jumlah imigran yang berusaha melintasi perbatasan secara ilegal dari Belarus ke Polandia dan Uni Eropa tahun ini mencapai sekitar 20.000 orang, jauh lebih banyak daripada tahun lalu yang tercatat kurang dari 16.000 orang.
Pada Juli, jumlahnya memecahkan rekor dengan hampir 4.000 orang mencoba memasuki Polandia dalam sebulan.
Polandia menuding setiap penyeberangan perbatasan ilegal didukung oleh Belarus, tetapi tuduhan tersebut dibantah oleh tetangganya itu.
Polandia baru-baru ini mengeklaim bahwa kelompok Wagner, yang dilaporkan berada di Belarus, dapat mempersenjatai para imigran yang melintasi perbatasan untuk memancing reaksi dari Warsawa.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Tentara Israel mengklaim tewaskan pejabat senior Jamaa Islamiya Lebanon
Sabtu, 27 April 2024 10:37 Wib
Amerika Serikat mulai lancarkan serangan balasan di Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:44 Wib
Israel bersiap akhiri serangan darat di Jalur Gaza, masuki perang tahap ke-3
Minggu, 24 Desember 2023 6:11 Wib
Presiden Putin menambah 170.000 tentara, militer Rusia kini 2,2 juta personel
Sabtu, 2 Desember 2023 17:49 Wib
KSP: Pergantian Panglima TNI Yudo Margono tidak melanggar tradisi tentara
Kamis, 9 November 2023 14:37 Wib
Tentara Israel membalas serangan di Ladang Shebaa dekat Lebanon
Senin, 30 Oktober 2023 11:06 Wib
20 Pamen TNI mendapat promosi jabatan perwira tinggi
Minggu, 27 Agustus 2023 10:42 Wib
Kelompok paramiliter RSF mengakui telah menewaskan 260 tentara Sudan
Selasa, 22 Agustus 2023 14:30 Wib