Pebalap Indonesia Veda Ega rajai seri final ARRC di Buriram
Buriram, Thailand (ANTARA) - Pembalap Indonesia milik Astra Honda Racing Team (AHRT) Veda Ega Pratama mengaku kunci merajai balapan pertama pada seri terakhir Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production 250 (AP 250) di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Sabtu, adalah hanya fokus pada balapan tanpa memikirkan persaingan dengan pembalap lainnya.
Memulai balapan dari pole, Veda tanpa basa-basi langsung menjauhkan diri dari pesaing di belakangnya saat balapan dengan 10 lap itu memasuki lap keempat.
Ia melesat tanpa kendala untuk memenangkan balapan kelas AP 250 ketiganya di musim ini setelah race kedua di dua seri ARRC 2023, di Sirkuit Sepang, Malaysia dan Sirkuit Internasional Zhuhai, China.
"Ya memang di semua race, strateginya kalau udah nomer satu saya langsung ninggalin (pesaing di belakang)," kata Veda setelah menyelesaikan balapan pertama di Sirkuit Internasional Chang, Sabtu.
Fokus Veda juga terlihat saat ia disinggung tentang dirinya yang sempat ditempel ketat oleh dua pembalap tuan rumah, Jakkreephat Puettisan dan Muklada Sarapuech di lap-lap awal sebelum akhirnya menjauh.
Veda mengaku tak mempedulikan ancaman pembalap lain saat balapan. Ia hanya fokus tentang apa yang ingin dicapainya sampai-sampai pembalap yang baru menjuarai Asia Talent Cup 2023 itu kaget sudah melepaskan diri dari ancaman Jakkreephat dan Muklada.
"Ya saya gak tahu (kenapa bisa menjauh), tiba-tiba udah lepas aja (dari pembalap Thailand)," ucap Veda.
Kemenangan ini menurutnya juga sudah diprediksi, mengingat, pembalap 15 tahun itu juga menjadi yang tercepat di sesi free practice dan juga kualifikasi.
"Saya lihat dari time kemarin, dari free practice saya yakin sih," kata Veda.
Race kedua seri terakhir ARRC di Sirkuit Internasional Chang akan dimainkan Minggu (3/12). Balapan yang akan dimulai pukul 14.15 waktu setempat (tidak ada perbedaan waktu dengan WIB) itu akan menjadi sangat krusial bagi dua pembalap yang satu tim dengannya, Rheza Danica Ahrens dan Herjun Atna Firdaus karena menjadi pamungkas penentuan gelar kelas AP 250.
Seperti apa yang sudah dikatakan Veda berkali-kali, meski berpotensi "mengganggu" dua seniornya itu dalam perebutan juara, fokusnya tetap satu yaitu fokus untuk memenangkan balapan di setiap serinya tanpa memperdulikan siapa pesaing-pesaingnya.
"Kalau saya sih, saya tetap fokus aja, yang penting nomer satu," tegas Veda.
Kemenangan di balapan pertama seri terakhir ini membuat Veda menambahkan 25 poin dalam perolehan poin di klasemen sementara. Ia mengokohkan diri di posisi tiga dengan 160 poin.
Memulai balapan dari pole, Veda tanpa basa-basi langsung menjauhkan diri dari pesaing di belakangnya saat balapan dengan 10 lap itu memasuki lap keempat.
Ia melesat tanpa kendala untuk memenangkan balapan kelas AP 250 ketiganya di musim ini setelah race kedua di dua seri ARRC 2023, di Sirkuit Sepang, Malaysia dan Sirkuit Internasional Zhuhai, China.
"Ya memang di semua race, strateginya kalau udah nomer satu saya langsung ninggalin (pesaing di belakang)," kata Veda setelah menyelesaikan balapan pertama di Sirkuit Internasional Chang, Sabtu.
Fokus Veda juga terlihat saat ia disinggung tentang dirinya yang sempat ditempel ketat oleh dua pembalap tuan rumah, Jakkreephat Puettisan dan Muklada Sarapuech di lap-lap awal sebelum akhirnya menjauh.
Veda mengaku tak mempedulikan ancaman pembalap lain saat balapan. Ia hanya fokus tentang apa yang ingin dicapainya sampai-sampai pembalap yang baru menjuarai Asia Talent Cup 2023 itu kaget sudah melepaskan diri dari ancaman Jakkreephat dan Muklada.
"Ya saya gak tahu (kenapa bisa menjauh), tiba-tiba udah lepas aja (dari pembalap Thailand)," ucap Veda.
Kemenangan ini menurutnya juga sudah diprediksi, mengingat, pembalap 15 tahun itu juga menjadi yang tercepat di sesi free practice dan juga kualifikasi.
"Saya lihat dari time kemarin, dari free practice saya yakin sih," kata Veda.
Race kedua seri terakhir ARRC di Sirkuit Internasional Chang akan dimainkan Minggu (3/12). Balapan yang akan dimulai pukul 14.15 waktu setempat (tidak ada perbedaan waktu dengan WIB) itu akan menjadi sangat krusial bagi dua pembalap yang satu tim dengannya, Rheza Danica Ahrens dan Herjun Atna Firdaus karena menjadi pamungkas penentuan gelar kelas AP 250.
Seperti apa yang sudah dikatakan Veda berkali-kali, meski berpotensi "mengganggu" dua seniornya itu dalam perebutan juara, fokusnya tetap satu yaitu fokus untuk memenangkan balapan di setiap serinya tanpa memperdulikan siapa pesaing-pesaingnya.
"Kalau saya sih, saya tetap fokus aja, yang penting nomer satu," tegas Veda.
Kemenangan di balapan pertama seri terakhir ini membuat Veda menambahkan 25 poin dalam perolehan poin di klasemen sementara. Ia mengokohkan diri di posisi tiga dengan 160 poin.