Makassar (ANTARA Sulsel) - Pangkalan Udara TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar mengirimkan Pesawat Boeing 737 seri 200 untuk mencari jejak pesawat Malaysia Airlines MH370 yang kehilangan kontak sejak Sabtu 8 Maret 2014.
"Sejak Senin lalu kami diperintahkan untuk mencari keberadaan pesawat tersebut mulai selat Malaka dari ujung Aceh hingga di Kepualauan Riau sesuai permintaan pemerintah Malaysia," kata Komandan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama TNI AU Dody Trisunu dalam keterangannya diterima di Makassar, Kamis.
Menurut dia, pencarian terus dilakukan dan belum ada batas waktu sampai kapan berhenti, sebab berdasarkan perintah Kopsau I yang telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Malaysia agar pencarian diperluas untuk menemukan bukti kuat adanya serpihan pesawat yang dikabarkan ada di perairan Indonesia.
"Kalaupun ada perintah dari pemerintah Malaysia untuk meminta kami menyisiri daerah lain, maka kami lakukan. Tatapi sejauh ini belum ada dan kita tetap fokus melakukan pencarian di selat Malaka," paparnya.
Pesawat 737 seri 200 diketahui adalah pesawat pengintai yang mampu mendeteksi keberadaan benda lain hingga 15 kaki diatas permukaan laut. Pesawat ini mampu terbang rendah di atas 10 ribu kaki dan pernah digunakan untuk mencari pesawat Adam Air yang hilang pada tahun 2006 lalu.
"Pesawat ini memang dikhususkan untuk melakukan pengintaian. Pesawat canggih ini milik TNI AU Lanud Hasanuddin, secara elektronik pesawat kami mampu menerobos dan melacak beberapa benda-benda yang ada didasar laut maupun di daerah yang diperkirakan tidak terjangkau," katanya.
Ia menjelaskan, kemampuan pesawat ini dapat melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap objek baik yang ada di permukaan laut maupun didasar laut melalui deteksi logam, selain itu pesawat ini mampu mengetahui dan melacak objek secara detail.
Sebelumnya, pesawat Malaysian Airlines diyatakan hilang dan pencarian sudah memasuki hari ke-6 mulai Sabtu 8 Maret 2014 dini hari hingga 13 Maret 2014.
Beberapa spekulasi bermunculan, baik itu dibajak maupun ada ledakan, namun belum bisa dipastikan.
Pesawat jenis Boeing 777-200 tersebut dinyatakan hilang setelah putus kontak dengan pihak Bandara Kuala Lumpur sekitar satu jam setelah berangkat dari Kuala lumpur menuju Beijing, Cina.
Pencarian besar-besaran di laut pun dilakukan dengan melibatkan sejumlah negara, termasuk Indonesia, tetapi belum berhasil menemukan keberadaan pesawat tersebut.
Sedangkan otoritas Vietnam pada Minggu malam waktu setempat menyatakan ada sebuah pesawat terbang rendah telah melihat sebuah obyek persegi panjang di perairan, sekitar 90 kilometer selatan Pulau Tho Chu. Agus Setiawan
Berita Terkait
Pangdam XIV/Hasanuddin bantu turunkan tim trauma healing ke Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 7:03 Wib
Staf Ahli KSAD menggelar FGD pengelolaan jaringan mandiri
Rabu, 8 Mei 2024 0:20 Wib
Kasdam Hasanuddin dan Staf Ahli KSAD bahas pengumpulan data Bidang HI
Selasa, 7 Mei 2024 0:52 Wib
Unhas Holds RoadShow Series on Visa Management for Foreign Students and Researchers
Jumat, 3 Mei 2024 11:42 Wib
Hasanuddin University Holds The 2024 Indonesian International Student Mobility Awards Co-Funding Information Session
Kamis, 25 April 2024 16:52 Wib
Bandara Hasanuddin melayani 473.798 penumpang selama posko lebaran
Sabtu, 20 April 2024 21:46 Wib
Erupsi Gunung Ruang, 14 penerbangan di Bandara Hasanuddin Makassar dibatalkan
Sabtu, 20 April 2024 7:06 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib