Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan secara tertutup kepada kader pada hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP.
Keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, melaporkan agenda rakernas pada hari kedua meliputi agenda mendengarkan pandangan umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP yang dilanjutkan dengan pengarahan oleh Megawati.
Setelah itu, rakernas dilanjutkan dengan sidang komisi. Adapun sidang komisi tersebut akan membahas tiga hal pokok, yakni sikap politik, program kerakyatan, dan pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Rakernas V PDIP mengangkat tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” dengan subtema “Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya”. Rakernas itu diadakan di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (24/5) hingga Minggu (26/5).
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato politik pada pembukaan rakernas (24/5), Megawati setidaknya menyoroti empat poin.
Pertama, ia menyoroti situasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang menurutnya banyak anomali dan diwarnai kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Megawati menegaskan PDIP sebagai partai yang berpijak pada sejarah, akan tetap berani melawan segala bentuk ketidakadilan.
Presiden Kelima RI itu lantas menyebut bahwa dirinya tidak takut jika dianggap provokator. “Nanti katanya 'Bu Mega provokator.' Ya! Saya sekarang provokator demi kebenaran dan keadilan. Uenak ae (enak saja, red.). Ngerti 'kan yang dimaksud? Ya sudah," ucapnya.
Kedua, dia mengulas makna di balik “Satyam Eva Jayate”. Menurutnya, bahasa Sanskerta yang berarti kebenaran pasti menang itu merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezaliman, termasuk harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.
Ketiga, Megawati turut menyinggung pihak-pihak yang tidak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia meyakini bahwa pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen, yang dijadikan sebagai salah satu simbol pada Rakernas V PDIP.
Keempat, dia menyinggung berbagai persoalan fundamental tentang pengelolaan negara, seperti utang negara dan bagi-bagi kursi menteri.
Soal utang negara, Megawati sempat melemparkan pertanyaan soal bagaimana harus membayar utang tersebut. “Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita itu bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir? Mikir dong. Jangan enaknya saja tidur, loh,” katanya.
Perihal bagi-bagi kursi menteri, ia mengaku mendapat informasi bahwa banyak pihak berebut kursi kabinet. “Begitu banyak tarik-menarik kepentingan terjadi, bahkan jabatan menteri pun, yang Ibu dengar, nih, sekarang ini sudah mulai pada rebutan, deh,” ucapnya.
Berita Terkait
Megawati akan salurkan hak pilihnya di TPS 024 Kebagusan Jakarta Selatan
Rabu, 27 November 2024 9:18 Wib
Presiden Prabowo ucapkan terima kasih kepada Megawati hingga Jokowi
Minggu, 20 Oktober 2024 13:43 Wib
Ketua MPR : Megawati tidak bisa menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran
Sabtu, 19 Oktober 2024 16:29 Wib
Gerindra: Rencana pertemuan Prabowo-Megawati sebelum pelantikan presiden batal diselenggarakan
Sabtu, 19 Oktober 2024 13:46 Wib
Pengamat : Tiga fktor hambat pertemuan Megawati dengan Prabowo
Jumat, 18 Oktober 2024 10:45 Wib
Presiden Terpilih Prabowo harap bertemu Megawati sebelum pelantikan
Selasa, 1 Oktober 2024 15:29 Wib
PDIP : Insyaallah Prabowo-Megawati bakal bertemu secepatnya
Sabtu, 21 September 2024 14:16 Wib
PDIP bantah pertemuan Prabowo dengan Megawati karena incar kursi menteri
Rabu, 18 September 2024 6:34 Wib