Gempa tersebut terletak di laut dengan koordinat 9,11° LS ; 119,38° BT, berjarak 38 kilometer arah Timur Laut Tambolaka, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 51 kilometer.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng (intra-slab).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Sementara itu, gempa bumi ini berdampak dan juga dirasakan di daerah Labuan Bajo, Sumba Tengah dan Tambolaka dengan skala intensitas III-IV MMI. Lalu, daerah Dompu, Bima, Sumba Barat, dan Sumba Timur dengan skala intensitas III MMI, daerah Ruteng dan Sumbawa dengan skala intensitas II MMI.
Hingga pukul 11.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan berkekuatan 3,0 magnitudo.
BMKG mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa dan memeriksa serta memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.