Maros (ANTARA) - Pihak keluarga menunggu kepulangan jenazah pelatih klub sepakbola Divisi Liga 3 Indonesia Persewangi Banyuwangi, Syamsuddin Batola (57) setelah dinyatakan meninggal dunia pada kecelakaan dengan bus di Tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur.
"Kami masih menunggu kabar pemulangan dan belum tahu pasti waktunya. Tapi mudah-mudah sebentar malam ada kabar," kata adik almarhum Zain Batola di rumah duka Jalan Andi Raja, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis.
Pihak keluarga tidak menyangka atas musibah tersebut hingga menerima kabar dari salah satu rekan korban juga sebagai pelatih guna memastikan kebenarannya.
"Saya dapat informasi bahwa Syamsuddin mengalami kecelakaan di Probolinggo. Dikabarkan meninggal tapi saya belum yakin. Makanya saya cari informasi melalui coach (pelatih) Faisal, dan betul dia meninggal dunia," tuturnya.
Zain Batola bilang, almarhum memang melatih Persewangi Banyuwangi yang masuk Liga 3. Keberangkatannya ke kantor PSSI Jawa Timur kemungkinan akan mengikuti pertemuan membahas Liga 3 Indonesia.
"Dia pelatih di Banyuwangi Liga 3, kebetulan mungkin ikut technical meeting (rapat persiapan). Tapi di daerah mana saya tidak tahu persisnya," ujar dia.
Informasi yang diterima, Syamsuddin bersama Arif Mustofa (supir) sekaligus Sekretaris FC Persewangi Banyuwangi mengendarai mobil mini bus dengan nomor polisi P 1253 KO hendak menuju MCM Asprov PSSI Jawa Timur.
Saat melaju di jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Kilometer 842/200 B pada Kamis 12 Desember 2024 sekitar pukul 05.30 WIB, secara tiba-tiba menabrak bagian belakang mobil Bus Hino dengan nomor polisi K 1591 B, diduga pengemudinya mengantuk.
Saat kecelakaan, mobil terpental ke belakang dan mengalami rinsek parah pada bagian body depan, sedangkan kondisi Bus Hino juga mengalami rinsek pada bagian kanan belakang.
Atas kejadian itu, Syamsuddin Batola dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan rekannya Arif Mustofa sebagai pengemudi mengalami luka, untuk kondisi supir Bus Hino bernama Riyanto (45) dinyatakan sehat tanpa terluka.
Saat ini pihak keluarga masih menunggu perkembangan terbaru yang jadwalnya jenazah almarhum akan diterbangkan dari Surabaya menuju ke rumah duka di Kabupaten Maros, Sulsel.
Rencananya, bila jenazah tiba di langsung disemayamkan semalam di rumah duka, Jalan Andi Raja, Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bontoa, selanjutnya akan di makamkan di Tempat Pekuburan Umum (TPU) setempat dekat rumahnya setelah disalatkan usai salat Ju'mat.
Syamsuddin Batola dikenal sebagai legenda hidup pemain klub sepakbola PSM Makassar. Selain menjadi pemain di beberapa klub seperti Pelita Jaya FC, PKT Bontang hingga pulang kampung membela Persim Maros, ia juga pernah menjadi asisten pelatih dan pelatih klub Juku Eja, PSM Makassar.
Usai gantung sepatu, pria kelahiran 4 Juli 1967 ini memilih menjadi pelatih untuk melanjutkan karirnya. Syamsuddin bahkan pernah menjadi direktur Teknik PSM Makassar, melatih Persipa Palu, melatih tim lain, dan terakhir menjadi pelatih di Persewangi Banyuwangi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keluarga menunggu jenazah Syamsuddin Batola di Maros