Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Operasi Pengamanan Pulau Terluar mengevakuasi dua Anak Buah Kapal (ABK) yang terdampar di Pulau Nusa Barong, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
"Awalnya kami mendapatkan informasi dari Basarnas bahwa ada dua orang yang terdampar di Pulau Nusa Barong usai melompat dari kapal, kemudian kami cek koordinatnya dan memerintahkan lima personel untuk bergerak ke lokasi," kata Komandan Satgasmar Operasi Pengamanan Pulau Terluar Letda Marinir Ery Subiyasno di Pos AL di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Dua ABK yang terdampar di Pulau Nusa Barong yakni Sutiari asal Kabupaten Cirebon dan Muhammad Julianda Gibran, warga Jakarta Barat. Mereka melompat dari kapal ikan berukuran 118 GT.
"Mereka kami temukan di koordinat 8°28′51″S 113°20′04″E /8.480756°S 113.334568°E, tepatnya di Pantai Pasir Panjang, Pulau Nusa Barong, pada Senin (19/5) sore dan kami bawa ke pos yang berada di pulau tersebut untuk dimintai keterangan," tuturnya.
Kedua ABK kapal selanjutnya dibawa ke Pos Satgasmar di Pulau Nusa Barong terlebih dahulu, kata dia, untuk menerima perawatan dan pendataan sementara karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke Puger, Kabupaten Jember.
"Hari ini kami bawa kedua ABK itu ke Puger dan diserahkan ke Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) Polres Jember untuk proses selanjutnya," kata Ery Subiyasno.
Kedua ABK kapal ikan berukuran 118 GT tersebut mengaku melompat dari kapal dan berenang menuju ke Pulau Nusa Barong karena nasib mereka selama bekerja di kapal tidak memiliki kepastian gaji, mulai dari perekrutan awak ABK, hingga kapal berangkat melaut sejak 7 Mei 2025 dari Pelabuhan Muara Baru di Jakarta Utara.
Sementara salah seorang ABK, Sutiari mengaku nekat terjun dari kapal karena sudah tidak betah bekerja di perusahaan penangkapan ikan karena ketidakpastian gaji dan lama kontraknya juga berubah-ubah.
"Perjanjian kontraknya tidak jelas dan kami dijaga ketat saat di mes. Kami memang berniat kabur setelah berlayar hingga mendekati Pulau Nusa Barong, karena berdasarkan data GPS dari pihak kapal jaraknya ke daratan sekitar 2,2 mil, sehingga kami berenang selama dua jam menuju Pulau Nusa Barong," katanya.
Salah satu ABK yang masih membawa telepon seluler meminta bantuan ke keluarga untuk diteruskan ke Basarnas, sehingga info tersebut diteruskan ke Basarnas di Jember dan dilanjutkan ke Pos Satgasmar Operasi Pengamanan Pulau Terluar di Pulau Nusa Barong.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tak pasti gajinya, 2 ABK nekat lompat dari kapal di Pulau Nusa Barong