Mamuju (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memacu peningkatan rasio elektrifikasi di seluruh wilayahnya.
"Kami terus melaksanakan program bantuan listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu sebagai upaya memacu peningkatan rasio elektrifikasi dan desa berlistrik di Sulbar," kata Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sulbar Farid Asyhadi, di Mamuju, Senin.
Hal itu disampaikan Farid saat rapat sinkronisasi road map listrik perdesaan 2025–2029 yang digelar Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.
Pada kegiatan itu, Farid memaparkan sejumlah program strategis yang telah dan akan dijalankan untuk mendukung pemerataan akses listrik di seluruh desa di Sulbar
Farid menyampaikan capaian program bantuan listrik gratis selama periode tujuh tahun, yakni mulai 2019 hingga 2025.
Pada 2019 kata Farid, sebanyak 320 rumah tangga sasaran (RTS) mendapatkan bantuan listrik gratis, pada 2020 sebanyak 300 RTS dan 579 RTS pada 2021.
Kemudian, 455 RTS pada 2022, sebanyak 490 RTS pada 2023, pada 2024 sebanyak 120 RTS serta 171 RTS akan mendapatkan bantuan listrik gratis pada 2025.
"Tahun ini, ada 171 RTS yang menjadi sasaran bantuan listrik gratis tersebut," ujar Farid.
Dinas ESDM Sulbar tambahnya, juga telah membangun beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah-wilayah terpencil, diantaranya PLTS Tersebar untuk 18 RTS di Desa Popenga dan 20 unit PLTS di Desa Awo dan Manyamba di Kabupaten Majene.
Kemudian, PLTS Terpusat untuk 28 RTS di Pulau Samataha, Kecamatan Balabalakang, Kabupaten Mamuju serta PLTS Tersebar di Desa Salutahongan Kabupaten Majene untuk 20 RTS
"Setiap tahun, program ini kami usulkan dan disinergikan dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terang Farid.
Terkait program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian ESDM pada tahun 2025, Pemprov Sulbar melalui Dinas ESDM kata Farid, telah mengusulkan 15.000 RTS.
"Usulan ini berasal dari pemerintah desa dan dilengkapi dengan validasi bahwa masyarakat tersebut layak menerima bantuan," katanya.
Pemprov Sulbar juga lanjut Farid, memberikan dukungan penuh terhadap program Super Sun dari PLN yang akan dipasang di pulau-pulau Kecamatan Balabalakang Kabupaten Mamuju.
"Wilayah kepulauan ini sangat membutuhkan listrik yang andal untuk menunjang kebutuhan energi yang terus meningkat," ujar Farid.
Farid juga menyampaikan kondisi ketenagalistrikan di Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju, yang hingga saat ini hanya mendapatkan layanan listrik selama tiga jam per hari.
Ia meminta agar Kementerian ESDM melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap pengelola PLTS di wilayah tersebut.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk bergotong-royong mendukung program listrik gratis, baik melalui dana desa, APBD provinsi, APBN pusat, maupun kontribusi seluruh perusahaan pembangkit listrik melalui program pengabdian masyarakat," kata Farid.
Pada kegiatan itu, Manager UP2K PT PLN Sulbar Izbet Alighorky, juga menyampaikan capaian dan tantangan pembangunan listrik desa di Sulbar.
Hingga Mei 2025, kata Izbet, rasio elektrifikasi total di Sulbar mencapai 99,99 persen dan rasio desa berlistrik (RDB) telah mencapai 100 persen.