Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar berkolaborasi PT Pegadaian akan menyulap sampah menjadi tabungan emas, guna menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa sampah memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan.
"Jadi sampah yang masih memiliki nilai jual atau bisa didaur ulang akan dikonversi menjadi saldo tabungan emas atas nama anggota bank sampah," ujar Deputy Operasional Kantor Wilayah IV Pegadaian Makassar Jainuddin pada konsolidasi pengelolaan bank sampah di Makassar, Minggu.
Dalam upaya menciptakan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Makassar menggencarkan kolaborasi lintas sektor untuk menangani persoalan sampah, salah satunya dilakukan bersama PT Pegadaian lewat program unggulan mekanisme penukaran sampah menjadi tabungan emas.
Melalui program ini, sampah yang bernilai dijual, lalu nilainya dihitung dan dikonversi menjadi tabungan emas. Apalagi Pegadaian telah membina 30 Bank Sampah di Kota Makassar.
"Di Kota Makassar sudah 30 bank sampah binaan kita di Pegadaian. Masyarakat bisa menabung dari sampah, dan pada akhirnya, hal ini memberi motivasi baru dalam mengelola sampah," katanya.
Jainuddin berharap, melalui sinergi antara Pegadaian dan Bank Sampah, program ini mampu memberikan dampak signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Dia menjelaskan bahwa konsolidasi ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan bank sampah yang telah dijalankan sejak tahun 2018.
"Sejak 2018, Pegadaian secara aktif membina bank-bank sampah di wilayah masing-masing," ujarnya.
Menurut Jainuddin, konsolidasi ini menjadi forum penting untuk membahas tantangan yang dihadapi selama proses pembinaan, sekaligus memberikan arahan tambahan kepada bank sampah binaan.
Ia menyebutkan, selain edukasi dan arahan, Pegadaian juga memberikan stimulus berupa fasilitas dan sarana prasarana guna mendukung operasional bank sampah agar berjalan lebih optimal.
Pada kegiatan tersebut, dibahas pula aspek pelayanan dua arah, baik pelayanan Pegadaian kepada bank sampah maupun sebaliknya.
"Tujuannya untuk menemukan solusi tepat demi meningkatkan kinerja dan efektivitas program secara menyeluruh. Target kita jelas, mengolah sampah, menabung emas, dan mendorong terwujudnya zero waste di Makassar," urainya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Helmy Budiman menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat perluasan pengelolaan sampah, termasuk melalui sinergi dengan Pegadaian.
"Kegiatan ini sangat baik dan penting dalam upaya menurunkan volume sampah dan mencapai target zero waste pada tahun 2029," ujar Helmy.
Kolaborasi lintas sektor, kata dia, perlu diperluas mengingat persoalan sampah yang semakin kompleks. Pemkot Makassar terus mendorong agar berbagai pihak ikut berperan aktif mencari solusi, sekaligus memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.
Helmy mencontohkan sejumlah inovasi pengelolaan sampah yang kini mulai diterapkan, seperti penggunaan enzim pengurai di Hotel Merkur, serta program Pegadaian yang memungkinkan masyarakat menukar sampah menjadi tabungan emas.
"Harapannya, langkah-langkah seperti ini bisa menginspirasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah," ujar dia.
Ia menambahkan, Pemkot Makassar berkomitmen memperkuat edukasi dan kolaborasi, agar upaya pengurangan sampah tidak berhenti pada tataran wacana, melainkan betul-betul menjadi kebiasaan di tengah masyarakat.
Melalui konsolidasi ini, Pemkot Makassar bersama Pegadaian menyiapkan langkah tindak lanjut berupa pelatihan, penguatan kelembagaan bank sampah, serta program insentif yang diharapkan mampu mempercepat tercapainya target lingkungan bersih dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.

