Makassar (ANTARA) - PT PLN melalui Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menghadirkan bengkel motor listrik pertama di Indonesia timur, bertempat di Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP).
Melalui bengkel ini, motor konvensional bisa "disulap" menjadi motor listrik dengan legalitas yang telah dikantongi dan diperkuat oleh sumber daya manusia (SDM) mumpuni dari PNUP Makassar.
"Ini sudah menjadi bengkel resmi yang tersertifikasi, jadi bisa melayani masyarakat yang ingin melakukan konversi secara legal," ujar Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Sulselrabar Ambo Tuwo pada peresmian bengkel konversi motor listrik di Kampus 2 PNUP Makassar di Makassar, Kamis.
PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga melengkapi sejumlah peralatan bengkel untuk mendukung operasional bengkel dengan hasil sekitar 10 motor telah dikerjakan para peserta pelatihan dan tujuh unit telah uji "drive".
Bengkel PNUP yang secara legalitas telah beroperasi sebagai bengkel konversi motor listrik, sekaligus memastikan bahwa bengkel ini telah mampu melayani perubahan status dokumen pada motor konvensional menjadi motor listrik.
Selain itu, wadah menghimpun para pelajar SMK Jurusan Otomotif dan Listrik untuk belajar konversi motor BBM menjadi motor listrik.
"Kami harapannya bengkel pertama ini menjadi pemicu agar bisa menyebar sehingga semakin banyak bengkel kendaraan listrik di Sulsel," ujarnya.
Selain memfasilitasi kehadiran bengkel kendaraan listrik, PLN juga memberikan pelatihan bagi seratusan siswa SMK dan mahasiswa PNUP guna menciptakan SDM atau tenaga terampil di bidang konversi motor listrik.
Wakil Direktur III PNUP Makassar Adam Rasid menyatakan bahwa menyiapkan bengkel ini untuk melayani masyarakat secara komersil terhadap konversi motor BBM menjadi motor listrik.
Terlebih, sejumlah tenaga pengajar PNUP Makassar dan mahasiswa telah dibekali pengetahuan terkait dengan konversi motor listrik sehingga hal ini dianggap sebagai peluang sekaligus tantangan dalam menghadirkan energi ramah lingkungan di tengah masyarakat.
"Bengkel kita ini sudah BLU (Badan Layanan Umum) yang memungkinkan mendapat keuntungan dari masyarakat. Jika penganggaran bisa maka kami bisa memfasilitasi karena tentu PLN selamanya membantu kami," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel Mustakim mengapresiasi langkah PLN UID Sulselrabar dengan hadirnya bengkel dan pelatihan konvensi motor listrik di kalangan pelajar.
Ia mengatakan langkah ini perlu mendapat dukungan berbagai pihak agar program keahlian energi terbarukan di Sulsel semakin bertambah.
"Kita harap SMK yang mau belajar soal konversi motor, bisa berbondong-bondong ke kampus," katanya.


