Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan H Ali Yafid mengatakan momen gerhana bulan sebagai tanda kebesaran Allah juga fenomena ini menjadi momen untuk memperbanyak ibadah.
"Fenomena ini bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga menjadi momen untuk memperbanyak ibadah," kata H Ali di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan terdapat 5 amalan sunnah yang dapat dilakukan saat gerhana bulan. Pertama, melaksanakan salat gerhana (khusuf). Kedua, bersedekah.
Sedangkan tiga lainnya adalah memperbanyak istighfar, memperbanyak doa dan memperbanyak amal saleh.
Berkaitan dengan hal tersebut, iya mengimbau agar menjadikan shalat gerhana sebagai pengingat akan kekuasaan Allah, sekaligus kesempatan mendekatkan diri melalui amalan sunnah.
"Jangan lewatkan salat gerhana malam ini ya," katanya.
Menurut dia, imbauan tersebut telah dikemukakan Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar, kemudian dilanjutkan oleh masing-masing Kakanwil Kemenag di daerah.
Sementara itu, salah seorang warga Makassar mengatakan momen gerhana bulan yang bisa sekali setahun terlihat atau bahkan beberapa tahun, tentu tidak akan dilewatkan.
"Biasanya kalau di bawah pukul 10 malam semua beramai-ramai menunggu di teras rumah untuk melihat langsung proses gerhananya. Setelah itu, barulah melakukan shalat gerhana," katanya.
Namun jika kejadiannya di atas jam 10 malam, tentu tidak lagi ramai-ramai menunggu. Tinggal menunggu shalat tengah malam dan sekalian shalat khusuf.
Sementara berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui puncak gerhana untuk Waktu Indonesia Tengah (WITA) sekitar 02:11 pada Senin (8/9) dini hari atau pukul 01:11 WIB da. 03:11 WIT.

