Mamuju (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga mengungkapkan bahwa sejumlah investor siap membangun laboratorium pengujian makanan dan minuman di daerah itu khususnya untuk produk olahan kelapa dan turunannya.
"Kehadiran laboratorium ini guna mempermudah proses sertifikasi mutu dan keamanan produk ekspor, khususnya hasil olahan kelapa dan produk turunan lainnya," kata Salim Mengga di Mamuju, Sabtu.
Wagub memastikan bahwa investor pengolahan kelapa yang difasilitasi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) akan segera berkunjung ke Kabupaten Polewali Mandar dan Majene
Rencana kedatangan para investor tersebut, kata Salim Mengga, akan difokuskan pada kegiatan sosialisasi bersama pemerintah daerah dan masyarakat, sekaligus penentuan titik strategis pengembangan industri kelapa di dua kabupaten tersebut.
"Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan saya bersama Wakil Bupati Polewali Mandar dan Wakil Bupati Majene dengan pihak investor di Jakarta, pekan lalu," ujar Salim Mengga.
Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Polewali Mandar dan Majene dipilih karena memiliki potensi kelapa yang sangat besar serta posisi geografis yang strategis di pesisir Barat Sulawesi.
Kedua wilayah itu, menurut Salim Mengga, dinilai ideal untuk menjadi pusat pengolahan dan pengembangan industri kelapa terpadu.
"Setelah pertemuan di Jakarta, para investor menyatakan kesiapan untuk turun langsung ke lapangan. Mereka akan melakukan sosialisasi di Polewali Mandar dan Majene serta menentukan titik lokasi yang dinilai paling strategis untuk pengembangan industri kelapa," terang Salim Mengga.
Kehadiran investor tersebut, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulbar untuk memperkuat ekonomi berbasis potensi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
"Kita ingin investasi ini benar-benar berdampak bagi masyarakat. Sulbar memiliki potensi kelapa luar biasa, dan dengan dukungan IPB serta investor yang berpengalaman, kita optimistis akan lahir industri baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.
Selain meninjau lokasi, para investor juga akan berdiskusi dengan pemerintah kabupaten, pelaku usaha serta kelompok petani untuk memetakan kebutuhan dan peluang kolaborasi dalam rantai pasok kelapa.
Wagub berharap kehadiran para investor di Sulbar tidak hanya berdampak pada sektor produksi, tetapi juga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui aktivitas ekonomi yang tumbuh di daerah.
"Kita berharap investasi ini dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect bagi daerah, termasuk menambah PAD melalui pajak, retribusi dan kegiatan ekonomi yang muncul di sekitarnya. Ini penting agar pembangunan daerah bisa terus berkelanjutan," kata Salim Mengga.
Pemprov Sulbar berkomitmen memfasilitasi seluruh proses agar investasi berjalan lancar dan memberikan manfaat jangka panjang bagi daerah.
"Kami akan memastikan semua proses berjalan transparan, terarah dan melibatkan masyarakat lokal. Kabupaten Polewali Mandar dan Majene akan menjadi contoh bagaimana potensi kelapa dapat diubah menjadi kekuatan ekonomi daerah," ujar Salim Mengga.

